Partner Dansa

Kamis 19-12-2024,04:37 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

ARSITEK tidak seperti dokter: tidak punya spesialisasi dan sub spesialisasi. Kalau toh ada arsitek yang mengkhususkan ke satu sub keahlian, itu atas inisiatifnya sendiri.

Misalnya Adi Utomo Hatmoko ini: ia spesialis arsitek rumah sakit. Tapi tidak ada gelar Ir SpRS bagi orang seperti Adi.

Kekhususan arsitek Adi pun didapat karena nasib: waktu kuliah S-2 di Georgia Tech, Amerika Serikat, ia dapat dosen pembimbing yang punya spesialisasi merancang bangunan rumah sakit.

Maka pulang ke Indonesia Adi mengkhususkan diri untuk menekuni apa yang dilakukan dosennya.

Ia dirikan perusahaan arsitek: PT Global Rancang Selaras. Direkturnya istrinya sendiri: Wahju Wulandari.

Mereka sama-sama arsitek. Sama-sama alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Memang, di Kampus Biru itulah mereka bertemu. Sang istri masuk UGM tiga angkatan di bawahnya.

Kini pasangan itu punya tiga putri: yang sulung, Kalaksitaning Atisuci, arsitek lulusan UGM.

Anak kedua, Kanugrahaning Atiluhur, arsitek lulusan Universitas Indonesia.

Sedang si bungsu, Tirta Atiwening,  arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung.

Rumah sakit memang bangunan yang sangat tipikal. "Semua bentuk harus mengutamakan fungsi," ujar Adi. Terutama tata letak: harus sesuai dengan flow proses pengobatan.

Aliran itu biasanya dimulai dari UGD --bagian gawat darurat. Atau penerimaan pasien. Maka bangunan UGD harus terkoneksi dengan alat pemeriksaan yang diperlukan.

Proses selanjutnya saling kait mengait. Sampai di bagian akhir sebuah rumah sakit: di mana kamar mayat harus diletakkan.

Bangunan RS juga harus mengesankan kebersihan yang tinggi. Salah satu ”penggangu” kesan bersih itu adalah halaman parkir. Terlihat ruwet. Terkesan banyak polusi. Keras. Kejam. Tidak sehat.

Maka bangunan RS sebaiknya "menyembunyikan" halaman parkir. Masalahnya adalah lahan. Tidak semua rumah sakit punya lahan yang cukup. Banyak pula yang lokasi parkirnya sangat dipaksakan.

"Saya pun menyesali desain lama saya di awal-awal dulu. Kalau saja lahan parkirnya bisa saya tambah sedikit akan sempurna sekali," kata Adi. Yakni ketika Adi mendesain RS Charitas di Palembang.

"Setiap kali saya ke sana saya kemukakan penyesalan saya itu," katanya.

Di umurnya yang 55 tahun Adi terus keliling berbagai kota. Pembagunan rumah sakit kini dilakukan di mana-mana. Ia juga terlibat pembangunan rumah sakit internasional di Sanur, Bali, yang hampir selesai itu.

Di Yogyakarta, Adilah yang menangani RS Kristen Bethesda. Juga beberapa RS lainnya. "Saya juga banyak menangani rumah sakit Muhammadiyah," katanya.

Kini ia lagi merancang rumah sakit Universitas Kristen Petra Surabaya. Rancangannya sudah selesai. Lihatlah di mana Adi "menyembunyikan" lapangan parkirnya: di balik rumput hijau di bawah bangunan tinggi itu.


Rancangan rumah sakit UK Petra Surabaya--

"Itu di basement atau setengah basement?” tanya saya.

"Bahkan bukan basement sama sekali," jawabnya. Lokasi parkir itu di lantai selevel dengan jalan raya. Hanya saja dibuatkan semacam bamper yang terbuat dari perengan rumput dan taman.

Semua RS yang ditangani Adi adalah RS swasta. Ia menjauhi proyek pemerintah --Anda pun bisa menebak mengapa.

"Menurut Anda apa kesalahan utama desain kebanyakan rumah sakit"?

"Flow-nya tidak mengalir," jawabnya.

Itu terjadi terutama di rumah sakit pemerintah. Penyebabnya adalah sistem anggarannya. Dananya bertahap. Tiap tahap satu bangunan. Akhirnya antar bangunan tidak tersambung seperti flow yang seharusnya. Kacau sekali.

Sudah bertahun-tahun seperti itu. Seperti tidak pernah belajar dari kesalahan. "Kami pun pernah punya kesalahan. Tapi kami terus belajar dan memperbaikinya," katanya.

Adi sebenarnya ingin fokus di perusahannya saja. Tapi pihak UGM ingin agar Adi tetap jadi dosen di jurusan teknik arsitektur.

Adi pun mengajukan syarat: sepanjang masih boleh dirangkap dengan pekerjaan swastanya.

Adi dosen yang baik. Saat saya wawancara pun ia menjawab pertanyaan saya dengan sangat menarik. Saya merasa seperti jadi mahasiswanya yang penuh minat. Rasanya mahasiswa yang ia ajar akan merasakan apa yang saya rasakan saat wawancara. Dan memang Adi pernah terpilih sebagai dosen terbaik di fakultasnya.

Arsitek spesialis bangunan rumah sakit mulai banyak. Sudah ada sekitar 10 orang. Tentu itu tidak bisa disebut sudah banyak.

Adi tergolong yang awal-awal menaruh minat di situ. Karuan saja langsung besar. Sudah lebih 200 rumah sakit yang lahir dari goresan gambarnya.

Goresan? Ya! Sebagai dosen Adi tetap mewajibkan mahasiswanya untuk mencetak gambar arsitekturnya di atas kertas.

"Agar saya bisa mencoret-coret gambarnya yang di atas kertas," ujarnya.

"Saya tidak mau hanya mengoreksi gambar mahasiswa lewat komentar lisan. Harus ikut coret-coret. Sampai mereka paham," katanya.

Saya pengagum karya-karya arsitektur. Saya suka bicara dengan para arsitek. Maka begitu ketemu arsitek yang spesialis seperti Adi rasanya seperti dapat partner dansa yang asyik.( Dahlan Iskan)

Komentar  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 18 Desember 2024Mati Lagi

MZ ARIFIN

Pembantu dimatikan, agar yg dibantu: hidup. Yg dibantu, mati. Pembantu & yg dibantu sama2 mati. Pembantu dihidupkan lagi saja. Yg dibantu, kalau sudah dibutuhkan, baru dihidupkan. BismiLlaah.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BANDARA SOETTA KE HUSEIN SASTRANEGARA, TAHUN 1987: KATANYA HANYA 17 MENIT, REALITANYA 42 MENIT.. Karena sesuatu hal, tahun 1987, setelah turun dari penerbangan Padang - Jakarta, saya harus melanjutkan penerbangan ke Bandung via udara. Maka saya naik Garuda. Di awal penerbangan, pramugari mengumumkan, bahwa route Soetta - Husein, akan ditempuh dalam waktu 17 menit. Ternyata sampai menit ke 30, saat saya bangun, pesawat belum juga mendarat. Saya liat keluar lewat jendela, terlihat di luar gelap. Mungkin di bawah hujan. Ternyata, akhirnya, jarak itu ditempuh dalam waktu 42 menit. Dan di bawah memang benar, hujan lebat.. ### Kalau sekarang sih, masih lebih cepat naik Whoosh..

DeniK

Tujuh belas . Bandara Husein sudah di tutup. Saatnya kasih viagra ke dua . Tutup Halim ! Kembalikan jadi pangkalan militer . Apakah mungkin? Sepertinya hil yang mustahal . Mau berharap kepada gubernur terpilih , saya kok pesimis.

djokoLodang

Selingan. Relaks sejenak. -o-- JANTAN vs BETINA Seorang wanita berjalan ke dapur dan mendapati suaminyi sedang mengendap-endap dekat meja, tangannya memegang penepuk lalat. "Apa yang sedang kamu lakukan?" tanyanyi. "Berburu lalat," jawabnya. "Oh, sudah ada yang berhasil?" "Ya, sudah berhasil, barusan. Tiga jantan, dua betina," jawabnya. Penasaran, dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu jantan betinanya?" Dia menjawab, "Tiga lalat hinggap di kaleng bir, berarti itu lalat jantan. Yang dua lagi hinggap di gagang telepon. Lalat betina." --koJo.-

Johannes Kitono

Toilet KAI Untuk menilai suatu bangun jorok atau bersih. Lihat saja Toiletnya. Dua Perusuh Senior menikmati perjalanan KAI Gambir - Gubeng. Dalam kereta sempat kenalan sama.Elizabeth. Pramugarii usia 21 tahun yang.cantiknya 5 i plus. Tamatan SMK itu di interview bak jurnalis.Disway. Bawa kopi bubuk sendiri dan beli air panas di resto. Saking asyik menikmati keindahan wajah Eli sambil minum terus. Kantong kemih penuh,kebelet terus masuk Toilet warna pink. Saat selesai di pintu papasan sama oma lansia. Sambil melotot oma menunjuk tanda Lady di pintu. Si om yang insinyur tukang. Menjawab dengan tenang dan menunjuk selangkangan. Sorry madame, this one for Lady too. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng juga. CHDI : "Penutupan Husein itu, ibaratnya sudah seperti memberikan viagra terbaik bagi Kertajati. Toh tidak mampu bangkit." Rada-rada "ngeres" ini..... "Viagra itu hanya bermanfaat temporary, Abah DI !! Untuk orang dengan gangguan jantung, mengkonsumsi viagra - bisa berisiko terjadinya sudden cardiac arrest !!" Atau..... ayo..... jangan-jangan Abah ingin mencobanya juga ya..... ?? wkwkwkwkwk..... Mbokya dicoba dulu metode "penganiayaan anu" dari Abah Agus Suryonegoro - kalau tidak salah "anu-nya dibanting-banting ke atas meja itu kan, plus diganduli beban sekian kg itu"..... (Sebenarnya saya itu buingung..... zaman sekarang ini "anu-nya" kaum Adam koq bisa ya mengalami penganiayaan seperti itu.....) Haha..... hahahahaha..... kabooorrrrr.....

Rihlatul Ulfa

Akhirnya seminggu kemudian saya bisa konsultasi di Kedokteran Nuklir, dokter mengatakan saya hanya disuntik cairan radiasi setelah itu leher saya di scan. Sudah itu saja katanya, tidak ada efek samping, tidak akan pusing dan lain-lain. Saya tanda tangan dan dua hari kemudian saya kembali untuk tindakan tersebut. Karena pembuluh darah vena di lengan begitu tipis dan kecil diputuskan untuk menyuntik dari pembuluh darah dipunggung tangan, suara 'bismillah' yang keluar dari perawat laki-laki membuat saya menjadi takut. Setelah 20 menit saya dibaringkan dialat yang bernama MRI, kepala saya terlalu mengadah yang menyebabkan pusing kepala hebat karena harus diposisi seperti itu selama 20 menit tanpa boleh bergerak sedikit pun. alatnya berputar-putar diatas kepala saya, setelah itu tubuh dimasukan kedalam alat tersebut saya berfikir 'kenapa anda sebegini baiknya untuk menyembuhkan orang yang sakit? bahkan lebih peduli dari pada orang yang mempunyai sakitnya'

Produk IT&Umum 2023

Selamat pagi/siang/malam Pak Dahlan, berhubung bapak membahas Kertajati, izinkan saya curhat terkait NYIA dan kereta bandara-nya. Orang jogja kecuali Kulonprogo mungkin, merasakan hal yang serupa,jika menggunakan kendaraan pribadi lebih nyaman kalo ke Adi Sumarmo Solo, apalagi gerbang tol makin dekat juga. Meskipun kereta bandara ke NYIA hampir tiap jam ada,keberangkatan kereta bandara NYIA sekarang ini masih dari stasiun Tugu, jika berangkat di waktu weekend atau jam kerja, kita butuh waktu lebih lama. Dan ketika mau keluar dari stasiun, kita harus mengantri, jalan depan sarkem itu tidak mungkin dilebarkan, penghuninya banyak hehe. Kalo boleh titip saran ke orang nomor 1 KAI yg Pak Dahlan kemarin salami, Bisakah keberangkatan kereta bandara dari Stasiun Maguwoharjo juga? Stasiun Maguwoharjo masih punya banyak lahan parkir bekas bandara Adisucipto, ya meskipun jalan solo juga sering macet, paling tidak orang jogja ada alternatif selain St. Tugu. Desain gerbong kereta bandara juga mungkin harus memikirkan banyaknya koper yang dibawa penumpang pesawat, seringkali lebih banyak koper dari manusianya. Terakhir yg paling penting, bisakah dibuat diskon tiket kereta bandara dengan kode booking pesawat? karena murah dan nyaman itu KEPASTIAN BUKAN PILIHAN.

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja. Sepertinya, sedari awal masalah pembangunan bandara Kertajati memang sangat kompleks, terlalu banyak masalah yang terkait, juga terlalu banyak yang "berkepentingan tertentu - mungkin terbayang rêmpèyèk di balik udang". Sekilas info saja, di tempat saya keluyuran - di dalam radius 100km dari Silkeborg ada 3 bandara : Karup Airport, Billund Airport dan Aarhus Airport. Sepertinya perlu dipertimbangkan banyak hal sedari awal - sebelum membangun bandara baru, antara lain : • Seberapa besar animo masyarakat bermoda-transportasi-udara ?? • Juga perlunya data yang akurat, seberapa besar peningkatan lalu-lintas udara dari dan ke kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir ?? • Plus faktor-faktor pendukung maupun penghambat apa saja terhadap proyek bandara baru tersebut ?? • Dan juga kesiapan dari potensi ekonomi di kawasan tersebut untuk mengikuti perkembangan baru dengan adanya bandara baru tersebut ?? Lantas sekarang mesti bagaimana ?? Sepertinya "rumput yang bergoyang" sangat memahami permasalahan tersebut dan "berbisik lewat angin lalu" katanya..... : Kaji ulang semuanya, pasti akan ditemukan solusi terbaik. Solusi terbaik itu bisa jadi merupakan pilihan yang buruk di antara semua pilihan yang ada yang memang semuanya sangat-sangat-sangat buruk !! Merry Christmas everyone, see you next year...

Jokosp Sp

@Duwi Setiyo Utomo Samaan Widjoyo Koesumo..............eh panjangnya nama?. Harus teliti biar tidak salah tulis. Apakah beliaunya?. Senior saya dulu di Tambang Adaro namanya cukup Dwi Setiono, masih jadi Kabag Produksi. Kemudian lama tidak pernah berjumpa lagi. Kemudian ada tawaran harus jadi advisor di Supply Managemen Departemen, dan dapat surat tugas harus ke Berau Coal Kal Tim ngecek proyek baru untuk di list apa kebutuhan yang harus disupport. Juga melist apa yang sudah dilakukan job site tetapi masih kurang atau tidak standard. Ketika pengecekan lapangan sudah selesai, presentasi sudah dibuat, karyawan departemen sudah dikumpulkan, maka yang terakhir adalah ketemu Project Manager untuk laporan. E....kaget tiba-tiba ketemu senior yang lamo tak bejumpo. Ternyata Pak Dwi Setiono sudah jadi boss besar di site jadi Project Manager. Setelah kangen-kangenan selesai, langsung ke inti laporan dan minta support atas kekurangan fasilitas yang harus segera dibenahi. "Oke siap Pak Jok...... full kita support". Pak Dwi memang TOP. #saya masih tinggal di adaro tanjung kal sel

Dacoll Bns

Kenapa bandara sepi ?? Simpel ,tiket mahal ... Pekan kemarin saya baru membelikan tiket istri dari Bali ke Bandar Lampung, biaya untuk pajak (VAT)+Tambahan Bahan Bakar +Pelayanan jasa penumpang mencapai 32.5% dari harga tarif dasar yg dibebankan. Saya beruntung menikmati masa2 penerbangan terjangkau antara 2013-2018 (masa pak Dahlan dan pak Jonan menteri BUMN ). Waktu itu penerbangan bali ke kupang hanya 900rb, saat ini sudah melonjak menjadi sekitar 2,1 juta. Bali ke Lombok 300rb, saat ini menjadi 1,1 jt. Masih segar di ingatan saya, teman kantor yg di pusat (Jakarta) ada saja yg menginfokan sedang terbang ke bali tiap pekannya untuk liburan, berangkat Jumat malam pulang Ahad sore. Semenjak Periode kedua Jokowi dan disusul COvid , harga tiket pesawat pun menjadi sangat tidak terjangkau, wajar pikir saya waktu itu karena baru pandemi. Tetapi tahun kemarin saat saya dan istri berencana liburan ke luar negeri dan melihat harga tiket, kaget bukan kepalang. Tiket Bali-Osaka dan tiket Bali-Seoul hanya berselisih 50-100 ribu dari tiket Bali - Kupang, bahkan seringkali lebih murah dari maskapai ekonomi seperti Viet Jet, Scoot , atau Air Asia X. Industri penerbangan kkita sepertinya sedang tidak baik2 saja ... Wallahualam

djokoLodang

-o-- ... Ketakberhasilan Bandara Kertajati itu skala Nasional. Bagi warga Kota Bandung, ada lagi ketakberhasilan yang skalanya lebih kecil.. 1) Kawasan belanja Cihampelas. Dirancang dan dilaksanakan pembangunannya oleh Walikota Bandung saat itu. - Saat pembangunannya sebagian jalan Cihampelas ditutup. Dampak kemacetannya merembet kemana-mana. Selama lebih dari satu tahun. - Setelah dibuka, ternyata hanya berfungsi beberapa minggu saja. Setelah itu tidak berfungsi sebagamana yang diharapkan. Sampai sekarang. 2) Jalan Braga. Jalan yang dulu terkenal sangat mulus permukaan jalannya. Beberapa tahun yang lalu, aspalnya dibongkar. Diganti dengan susunan batu-bata. Belum berapa lama, sudah ambles di sana sini. --koJo.-

Macca Madinah

Ada manga judulnya "Ministry of Finance" dengan tokoh protagonis, seorang aparatur sipil negara jepun yang baru masuk dan sangat idealis. Salah satu babnya membahas tentang perlu-tidaknya pembangunan bandar udara di suatu kota (fiksi) di sana apa lagi dengan adanya sistem kereta api yang menjangkau mana-mana. Di sana diuraikan mengapa walaupun terlihat strategis, pembangunan bandar udara sering kali terkait kepentingan politis. Membangun bandara tidak sekedar bangun-jadi-pakai. Ada ongkos perawatan pengoperasian yang tidak murah, kecuali mungkin bandara seperti di amser yang bahkan bisa isi bensin sendiri (kudu mulai dipikirin juga nih model bandara seperti itu, apa lagi pakai energi listrik). Di akhir cerita, bandara di manga itu tidak jadi dibangun. Nah, tapi soal kertajati, ane mah mendukung. Sayangnya ane memang bukan penduduk di sekitar kertajati itu, jadi bingung juga mau dukung pagimane. Betul banget abah coba mengarahkan ke penduduk cirebon dan sekitarnya yang pasti tidak kalah kreatif dengan bandung. Biarin aja dah orang bandung ke halim, biar jakarta tetap jaya. Tapi e tapi, kalau ane pikir2, itu halim sebenarnya jadi biang kerok juga ya. Tau2 kok boleh pesawat komersial beroperasi di sana dan malah sempat ramai diperebutkan ye. Coba halim juga difokuskan buat militer saja hmmm ampuuun tar ane dimarahin orang sekampung hehehe.

Mirza Mirwan

Saya ingat benar, ide pembangunan Bandara Kertajati itu muncul zaman Danny Setiawan menjadi gubernur Jawa Barat (2003-2008). Penggantinya, Ahmad Heryawan 2008-2018), juga mempertahankan ide itu. Tapi Danny dulu bilang Jabar sanggup menanggung biaya pembangunannya, sedang Heryawan menyerahkannya ke pusat -- biaya dari APBN. Pembangunannya baru dimulai 2014. Eh, 2016 ada rencana bikin kereta cepat Jakarta-Bandung. Saya -- lewat surat pembaca di Republika atau Media Indonesia, lupa -- termasuk orang yang tak setuju dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung -- tetapi setuju bila Jakarta-Surabaya, bahkan sampai Banyuwangi. Alasan saya, waktu itu, berdasarkan perasaan saja, bisa-bisa mematikan Kertajati, karena orang Bandung yang mau naik pesawat pilih dari Jakarta ketimbang dari Kertajati. Dan ternyata begitulah yang terjadi. Bagaimana kalau Lanud Husein Sastranegara pindah ke Kertajati? Bisa, sih, bisa. Tapi harus bangun asrama prajurit TNI-AU. Nah, perlu duit lagi kan? Mongomong, Anda pernah naik Whoosh -- dibaca "wuuss"? Tahukah Anda bahwa Whoosh itu singkatan dari "waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat"?

Mbah Mars

Jumerut punya tetangga yg bernama Bolkin. Orangnya menyebalkan. Ngeyelan. Saat Jumerut menegur Bolkin agar mengandangkan ayam-ayamnya yg sering merusak bunga di halaman, Bolkin menjawab: “Ayam itu juga makhluk Tuhan. Mereka berhak menikmati hidup. Berhak ke mana saja mereka suka”. Jumerut berfikir keras mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu malam, Jumerut menaruh sebelas butir telur di bawah rerimbunan bunga halaman rumahnya. Siangnya, ia mengambil telur-telur tersebut sambil bergumam agak keras seolah-olah ngomong dengan istrinya, “Maa…maa alhamdulilah dapat rejeki. Ada sebelas telur ayam kampung di halaman. Mama tidak usah belanja telur minggu ini” Sejak saat itu, tak ada lagi ayam yang berkeliaran di halaman rumah Jumerut.

Lagarenze 1301

Petani singkong di Lampung pada hari-hari belakangan ini menjerit. Harga jual ke pabrik tapioka hanya Rp 900 per kg. Turun dari sebelumnya Rp 13.000. Harga Rp 900 itu pun tidak utuh. Karena masih ada potongan hingga 20-30 persen sesuai kadar air, kotoran bonggol, hingga usia panen di bawah 90 hari. Petani rata-rata hanya mendapatkan Rp 700 per kg. Hasil yang menyayat hati karena harga saprodi, terutama pupuk, semakin mencekik leher. Tak ada sisa kecuali untuk makan sehari-hari. Produksi singkong pada 2024 ini sekitar 7,5 juta ton dari areal 254 ribu hektare. Pada harga Rp 1.300, pendapatan petani mencapai Rp 97,5 triliun. Ketika harga turun menjadi Rp 900, pendapatan petani anjolok menjadi Rp 67,5 triliun. Selisihnya setinggi Gunung Rajabasa: Rp 30 triliun. Saatnya Pemprov dan DPRD Lampung turun tangan melindungi hajat hidup rakyat. Kalau perlu, DPRD bikin dong perda yang mengatur harga singkong dengan keberpihakan kepada petani. Harga Rp 15.000 rasanya masih wajar. Petani masih dapat untung, pabrik tapioka masih bisa tersenyum. Pabrik tapioka yang terbukti seenak udel mempermainkan harga tutup saja.

Mirza Mirwan

Bung Lagarenze, angka Rp 13.000 (paragraf 1) dan Rp 15.000 (paragrap 8) kayaknya kelebihan satu nol. Mestinya Rp 1.300 dan Rp 1.500. Lalu perkalian 7,5 juta ton dengan harga Rp1.300/kg, itu mestinya hanya Rp9,75 triliun, bukan 97,5 triliun. Kecuali kalau maksud Bung Lagarenze 75 juta ton, memang hasilnya 97,5 triliun. Tetapi kayaknya tak mungkin dari lahan 254.000 hektare menghasilkan 75 juta ton.

Kategori :