Cerita Suster Agnes CIJ: Dari Jakarta ke Jember Hadapi Keramaian Stasiun dan Sambut Natal dengan Sukacita

Minggu 22-12-2024,12:30 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Di tengah hiruk-pikuk Stasiun Pasar Senen, Suster Agnes CIJ yang merupakan seorang anggota Congregatio Iinitationsis Jesu, tampak dengan tenang menunggu kereta menuju Jember, Jawa Timur. 

Setelah tiga bulan menjalani magang di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Suster Agnes kembali ke tempat kuliahnya di Politeknik Negeri Jember. 

Suster Agnes, yang pertama kali datang ke Jakarta, berbagi pengalaman tentang keramaian stasiun yang ia hadapi. 

BACA JUGA:Respon Santai Menteri Hukum Soal Kubu Agung Laksono Tak Terima Kepengurusan PMI di Bawah JK: Bikin Perkumpulan Lain Aja

BACA JUGA:PT MEG Tingalkan Kantor Camat Galang, Warga: Makin Cepat Makin Baik

“Stasiun cukup padat hari ini. Saya sudah berada di sini sejak pukul setengah sebelas pagi dan kereta baru berangkat jam 12 siang,” ujarnya, sambil menunggu keberangkatan keretanya di Stasiun Pasar Senen Minggu 22 Desember 2024.

Dengan waktu tempuh yang panjang, sekitar 14 jam untuk kembali ke Jember, Suster Agnes dan rekannya telah menyiapkan bekal untuk perjalanan tersebut, yang diperkirakan akan tiba di Jember pada subuh hari.

Harga tiket kereta dari Jakarta ke Jember, yang dibeli sejak akhir Oktober lalu, berkisar Rp500 rupiah. 

Meskipun perjalanan ini cukup jauh, Suster Agnes tidak merasa terbebani. 

BACA JUGA:MA Tolak Pengajuan Kasasi Sritex, Kemnaker Kawal Nasib 50 Ribu Buruh

BACA JUGA:Karyawan Mulai Ambil Cuti Nataru, Suasana Stasiun Pasar Senen Membludak

“Kami sudah mempersiapkan segala kebutuhan, mulai dari tiket hingga bekal perjalanan,” jelasnya.

Suster Agnes berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur, tepatnya dari Ende.

Sebelum kuliah di Jember, ia pernah bertugas di Rumah Sakit Santo Antonius Jopur di Lio Timur, sebuah rumah sakit swasta yang menjadi satu-satunya fasilitas medis di wilayah tersebut. 

“Destinasi wisata di sana sangat indah, seperti Danau Kelimutu yang terkenal dengan Tiga Warna,” ungkap Suster Agnes.

Kategori :