Pihak Korban Sebut Guru Ngaji Mesum di Ciledug Tak Pantas Dipanggil Ustaz!

Kamis 02-01-2025,13:44 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Marieska Harya Virdhani

"Gak ada (ancaman), cuman yang biasanya korban dikasih uang lah abis dilakukan hal pelecehan tersebut. Sekitar Rp 50 ribu," ujarnya kepada awak media ketika ditemui di kediamannya, Ciledug Kota Tangerang, pada Rabu, 01 Januari 2025.

F menyampaikan, uang tersebut sejatinya bukan sebagai sogokan untuk tutup mulut.

Namun, W (guru mengaji) meminta kepada korbannya agar uang itu dipergunakan untuk membeli jajan.

"Buat jajanan aja atau buat beli rokok, atau berbagai macam. Itu selalu dilakukan setiap melakukan hal tersebut (pelecehan), langsung dikasih duit, korbannya," ungkap F.

BACA JUGA:Kimberly Ryder Ajarkan Sendiri Anak Sholat dan Mengaji, Edward Akbar Disebut Cuma Alif Ba Ta

Pelecehan itu, kata F, dilakukan pelaku di sebuah majelis taklim tempat belajar mengaji, di Kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Usai mengalami pelecehan seksual, F mengaku trauma selama 1 tahun.

Dia merasakan ketakutan yang mendalam, baik untuk ke luar rumah maupun bertemu dengan pelaku.

"Saya mengalami trauma selama 1 tahunan, saya takut ketemu pelaku, saya juga takut ke luar rumah," ungkapnya.

Kendati demikian, saat ini dirinya mengaku trauma yang dialaminya itu telah hilang. Hingga berani membongkar kasus pelecehan seksual yang dilakukan W.

"Alhamdulillah sekarang traumanya sudah hilang, saya pun berharap kepada korban-korban lainnya, untuk menguatkan mental, setelah kasus ini dilaporkan ke polisi," ungkapnya.

BACA JUGA:Gus Miftah Minta Maaf, Janjikan Penjual Es Teh Bakal Jadi Tuan Rumah Pengajian

Pelecehan seksual itu juga dilakukan W ketika proses belajar mengaji selesai. F mengaku dirinya kemudian diajak ke toilet oleh pelaku.

"Saya dilecehin, dipegang-pegang kemaluannya sampai mengeluarkan cairan," kata F.

Usai dilecehkan, F mengaku tak berani menceritakannya kepada siapapun, lantaran takut jika permasalahannya menjadi panjang. Terlebih, F menganggap bahwa pelaku masih merupakan guru atau ustaznya.

"Pas itu masih kecil, masih usia 6 SD. Terus takut juga, sama dia juga ustaz juga," tuturnya.

Kategori :