Aksi Tolak Pembangunan PSN PIK-2 Berujung Perselisihan di Pakuhaji Tangerang

Kamis 09-01-2025,05:21 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Reza Permana

TANGERANG, DISWAY.ID -  Sejumlah kelompok massa mengadakan pernyatakan sikap untuk menolak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK-2, di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Rabu, 08 Januari 2025.

Pernyataan penolakan terhadap pembangunan PSN-PIK2 itu berujung pada perselisihan dan saling dorong setelah kelompok warga lokal mencoba menghentikan kegiatan tersebut.

Sementara itu, massa aksi yang menyuarakan deklarasi tetap bersikeras menyampaikan pendapat mereka mengenai PSN-PIK2.

Di lokasi kejadian, aparat kepolisian terlihat berusaha melerai kedua kelompok agar situasi tetap kondusif.

BACA JUGA:Dana BOSP Cair Bulan Januari 2025, Bisa Dipakai untuk Apa Saja?

BACA JUGA:Ratusan Personel Amankan Penetapan Gubernur Jakarta Terpilih di Hotel Pullman Jakbar

Dan warga lokal dari berbagai desa di Kecamatan Pakuhaji tidak berhenti menghalau kelompok massa yang melakukan deklarasi penolakan tersebut.

Sebagai bentuk protes terhadap aksi penolakan pembangunan PSN PIK-2, warga setempat memasang spanduk besar bergambar Said Didu di pintu masuk Desa Kohod.

Salah satu warga Desa Keramat, Kecamatan Pakuhaji, Saepudin, menyatakan bahwa aksi penolakan terhadap PSN PIK-2 justru menimbulkan keresahan dan merugikan masyarakat.

BACA JUGA:Lirik Lagu Happy Alone - BSS SEVENTEEN Lengkap Makna dan Terjemahannya, Mengajarkan Cara Menikmati Kebahagiaan

BACA JUGA:Pemecatan Shin Tae-yong dan Beralih ke Patrick Kluivert Munculkan Dua Persepsi, Pengamat: Sah dalam Sepak Bola

"Kok ini orang dari luar daerah demo di sini, kenapa enggak di DPR, jadi jangan adu domba kami, membawa isu sara, ras, ini enggak bener," ucapnya di lokasi.

Saepudin yang juga mewakili masyarakat Pakuhaji mengaku keberatan dengan adanya aksi tersebut dan menolak kelompok massa tersebut melakukan aksi dengan alasan kondusifitas.

"Alasan kami menolak aksi untuk Kondusifitas, di sini kita tidak membela Agung Sedayu, tapi lebih mementingkan keamanan," paparnya.

BACA JUGA:Nelayan Tak Bisa Lagi Cari Kerang dan Udang Gegara Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang

Kategori :