
Menurut pengakuan warga, sejak PIK 2 dijadikan PSN oleh Jokowi, truk-truk tambang tanah kerap lalu-lalang di luar jam operasional.
Tak heran di kawasan ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Terakhir seorang anak SD tewas terlindas ban truk tambang.
Hingga puncaknya polemik pagar laut di pesisir Tangerang menjadi sorotan, khususnya di Desa Kohod.
Pagar laut Tangerang itu membentang hingga 30 km lebih.
Sejumlah nelayanan menyebut panjang pagar laut tersebut nyaris sampai Serang, Banten.
Dampaknya para nelayan di pesisir laut kesulitan akses kapal.
Mereka mengaku harus menempuh jarak hingga 2 jam untuk memutar.
Kini publik memberi atensi serius terhadap kinerja perangkat desa setempat.
Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin, tak lepas dari kontroversi atas berbagai pernyataannya.
Belum lama ia sempat berdebat dengan Menteri ATR/BPN Nurson Wahid terkait kepemilikan surat Hak Guna Bangunan (SHGB).
Kades Kohod itu bersikeras bahwa pagar laut itu dipasang untuk mencegah abrasi.
Pasalnya, kata dia, dulunya kawasan tersebut adalah tambak alias empang-empang dan persawahan.
Namun Nurson bersikukuh SHGB yang didaftarkan di Kementeriannya terindikasi beberapa pelanggaran.
Hingga kini, polemik pagar laut belum tuntas, PIK 2 sudah beberapa kali menyangkal bahwa pagar tersebut tak ada hubungannya dengan PSN.