"Yang paling banyak dibeli itu angpao ular lah, yang sionya. Soalnya tahun ini kan shio ular," tuturnya.
BACA JUGA:Sambut Imlek 2025, Toko Amanda Bekasi Jual Beragam Lampion dan Pernak-pernik
Tak hanya itu, Didi menerangkan, lampion ditempatnya berjualan memiliki berbagai macam jenis. Mulai dari lampion nanas, lampion kain, lampion plastik, hingga lampion berukuran jumbo.
"Kalau lampion yang kecil ini kan ukuran 8 in, saya jual Rp50.000 satu pasang. Kalau yang ini (besar) Rp125.000 (baik berbahan kain atau pun plastik), saya jual. Terus lampion nanas Rp15.000," ungkapnya.
Untuk harga lampion ukuran besar, biasanya Didi mematok harga Rp 175.000 terlebih dahulu. Kemudian jika ada yang menawar, harga pasnya di angka Rp 125.000.
"Untuk pernak-pernik (gantungan diatas pintu) mulai harga Rp25.000/biji yang ukuran kecil. Terus yang ini (ukuran besar) Rp35.000. Kalau stiker (dekorasi rumah) Rp25.000," paparnya.
Meski begitu, dirinya enggan mengungkapkan hasil keuntungannya. Namun yang jelas pendapatan di tahun ini menurun daripada tahun lalu.
"Sekarang (pendapatan) menurun. Karena ekonomi lah mungkin. Saingan ya, persoalan saingan banyak. Sekarang bukan orang kita aja yang jualan. Orang Cina-cina pada jualan di sini," urainya.
BACA JUGA:Serunya Festival Bandeng Rawa Belong: Tradisi Imlek yang Meriah untuk Semua Warga
Walaupun pendapatannya menurun, Didi selalu bersyukur dengan hasil keuntungan yang ada. Paling tidak, dia bisa menyukupi kebutuhan rumah tangganya yang berada di Kuningan.
"Iya lumayan lah yang penting bisa nyekolahin anak. Ya palingan lah kita ya (pendapatan masih) setengah persen lah," ucapnya sambil tertawa.
Didi menambahkan, jika di hari ini memang belum masuk ke dalam tahap puncak perayaan. Jadi, pendapatannya masih naik turun. Untuk momen puncaknya, kata Didi, terjadi di H-1 imlek.
"Besok malam puncak, ramainya besok malam besok. Sama hari Rabunya, tapi gak begitu ramai kalau Rabu. Itu orang fokus beribadah," katanya.
Walapun tidak merayakan imlek, lanjutnya, Didi merasa dapat diterima dengan baik untuk berjualan di area Klenteng Tek Bio.
"Enggak (merayakan imlek), saya orang-orang Islam. Cuman saya setiap Imlek saya jualan setiap tahun selalu aman," tukasnya.