JAKARTA,DISWAY.ID - Program dana bansos beras (bantuan sosial) disetop sementara oleh pemerintah yang eharusnya cair pada Januari-Februari 2025.
Diketahui dana bansos beras untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan bantuan sosial (bansos) beras.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 4 Februari 2025 mengatakan program ini disetop 2 bulan.
BACA JUGA:Cara Daftar DTKS untuk Dapat Saldo Dana Bansos Beras 10 Kg, Cair Januari-Februari 2025
"Untuk dua bulan ini, untuk SPHP dan bantuan pangan itu sementara ditiadakan," kata Arief.
Program SPHP dilakukan sebagai strategi intervensi pemerintah dalam mengendalikan fluktuasi pangan.
Pada awal 2025, target beras yang disalurkan adalah 1,5 juta ton.
Dan pemerintah sebetulnya sudah menyetujui bansos beras 10 kilogram selama enam bulan awal tahun ini.
Namun, SPHP dan bansos beras itu dihentikan sementara dengan tujuan menyeimbangkan hulu dan hilir.
“Jadi menyeimbangkan antara hulu dan hilir tentunya ini yang dilakukan pemerintah,” kata dia.
BACA JUGA:Syarat Dapat Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025, Rata-Rata Nilai Rapor 70 Tuai Polemik
Jika memang nantinya akan digulirkan Kembali, untuk mendapat dana bansos beras harus terdaftar dalam DTKS.
DTKS adalah data induk yang berisi data pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Dengan demikian, masyarakat yang ingin menjadi penerima bansos harus mendaftarkan diri ke DTKS terlebih dahulu.
Ada dua cara untuk mendaftar DTKS agar bisa mendapatkan bansos, yaitu secara offline dan online dilansir dari laman Bulog