Efisiensi Anggaran Pemerintah Demi Hemat Pengeluaran, Pengamat Singgung Kabinet Gemuk

Minggu 09-02-2025,08:13 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Reza Permana
Efisiensi Anggaran Pemerintah Demi Hemat Pengeluaran, Pengamat Singgung Kabinet Gemuk

JAKARTA, DISWAY.ID - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Pemerintah mendapat sorotan dari kalangan Ekonom serta pakar perekonomian.

Pasalnya, penerapan kebijakan ini justru merupakan ironi ditengah-tengah menumpuknya jumlah kementerian dan lembaga tetap tidak berubah.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, keberadaan kabinet gemuk Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka justru merupakan bukti bahwa kebijakan efisiensi ini belum menyentuh persoalan yang lebih mendasar, yakni format kelembagaan kabinet yang besar dan kompleks. 

BACA JUGA:Promo Hypermart Hari ini 9 Februari 2025, Cadbury Dairy Milk Mulai Rp11 Ribuan

BACA JUGA:Gedung Kementerian ATR-BPN Terbakar, Netizen: Mulai Intimidasi Kasus Pagar Laut?

“Salah satu langkah penting dalam efisiensi anggaran yang lebih substansial adalah merampingkan struktur kementerian dan lembaga negara,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway.id pada Sabtu 8 Februari 2025.

Dalam hal ini, kabinet yang terlalu gemuk akan mengakibatkan pemborosan anggaran dalam bentuk biaya operasional, tunjangan, hingga birokrasi yang semakin berbelit.

“Stabilitas politik seharusnya tidak menjadi alasan untuk membentuk struktur pemerintahan yang tidak efisien,” pungkas Achmad.

BACA JUGA:1 Orang Tewas dan 6 Luka Akibat Kebakaran Kapal di Dermaga Marina Ancol

BACA JUGA:Promo Indomaret Terbaru 9 Februari 2025, Jelang Valentine Harga Coklat Mulai Rp6 Ribuan

Dalam konteks efisiensi yang menyeluruh, Achmad menilai bahwa Pemerintah sebaiknya tidak hanya memangkas anggaran kementerian, tetapi juga melakukan reformasi kabinet secara menyeluruh. 

Tidak hanya itu, pembentukan kementerian harus berorientasi pada efektivitas kerja dan bukan hanya sekadar mengakomodasi kepentingan politik.

“Jika efisiensi anggaran benar-benar ingin berdampak pada publik, dana hasil penghematan tersebut harus digunakan untuk memperkuat program-program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” ucap Achmad.

BACA JUGA:Asteroid Bennu Ancam Tabrak Bumi, BRIN Beberkan Dampak Kerusakannya

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari ini 9 Februari 2025, Depok dan Bekasi Diguyur Hujan!

Kategori :