Dengan meningkatkan formasi dan berfokus pada serangan, tim Carlo Ancelotti meninggalkan terlalu banyak celah di pertahanan.
Hal ini menyebabkan kekalahan pahit melawan Barcelona, Liverpool, dan AC Milan dan tim yang tahu cara memanfaatkan sepenuhnya kesalahan lawan.
Selain itu, minimnya kepastian di lini tengah juga membuat Real Madrid mudah dieksploitasi saat menghadapi tim dengan gaya permainan menekan yang sangat intens.