
JAKARTA, DISWAY.ID - Di Jepang, ada makan siang dengan menggunakan pendidikan gizi terbaik, namanya Shokuiku.
Mengadaptasi ilmu gizi dari Jepang tersebut, dicoba diimplementasikan dalam menyukseskan program Makna Bergizi Gratis.
PT Yakult Indonesia Persada menggelar Seminar Ilmiah Shokuiku – Nutrisi dan Edukasi, yang menghadirkan para pakar dan pemangku kepentingan guna membahas pentingnya edukasi gizi dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia.
BACA JUGA:Diberi Tugas Ganda, Beban BPOM Makin Berat Ikut Awasi MBG: Duit dari Mana?
Pentingnya Edukasi Gizi dalam Mencegah Stunting
Stunting masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Yakult, menekankan pentingnya edukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sekolah.
"Makanan bergizi seimbang membentuk fondasi kehidupan yang kuat. Kami ingin memperkenalkan konsep Shokuiku agar masyarakat lebih memahami pentingnya pola makan sehat,” ujar Hiroshi Kawaguchi, Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada.
Yakult telah aktif dalam berbagai program edukasi gizi, termasuk uji coba makan siang gratis di beberapa SD Negeri di Sumedang dan Jatigede.
BACA JUGA:Imbas Efisiensi, Kemendiktisaintek Minta Anggaran MBG Buat Riset
Tak hanya menyediakan minuman probiotik, Yakult juga mengajarkan kebiasaan hidup bersih dan sehat serta pemahaman tentang fungsi usus dalam menyerap nutrisi.
Belajar dari Jepang: Shokuiku dan Peran Makan Siang Sekolah
Prof. Naomi Aiba, R.D., Ph.D., seorang peneliti dari Kanagawa Institute, membagikan pengalaman Jepang dalam menerapkan Shokuiku, atau pendidikan gizi yang telah menjadi bagian dari sistem pendidikan sejak 2005.
BACA JUGA:Proyek IKN Terancam Mangkrak, Menteri PU Singgung Program MBG
Beberapa poin penting yang dapat diadaptasi dari sistem makan siang sekolah di Jepang:
Makan siang sebagai sarana edukasi: Di Jepang, makan siang bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga bagian dari pembelajaran tentang gizi dan kebiasaan makan sehat.
Peran guru dan ahli gizi: Guru gizi bekerja sama dengan wali kelas untuk memastikan anak-anak memahami pentingnya makanan sehat.