"Selain itu akses ke fasilitas kesehatan, faktor kultural, sosial-ekonomi, dan kurangnya promosi untuk hidup sehat menyebabkan tingginya beban negara untuk menanggulangi komplikasi penyakit kardiovaskular akibat hipertensi," lanjutnya.
BACA JUGA:Retreat Magelang Dilarang PDIP, Bang Doel: Saya Diundang Tanggal 27, Tanya DPP!
BACA JUGA:Hasto Dituding Jadi Donatur Pelarian Harun Masiku, KPK Buka Suara
Clinical inertia atau kurangnya intensifikasi pengobatan sesuai pedoman oleh tenaga medis juga mempengaruhi pencapaian target penurunan tekanan darah.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar skrining hipertensi semakin digalakkan untuk bisa menemukan kasus hipertensi lebih dini dan dilanjutkan dengan pengobatan paling tepat.
Program ini, tegas Eka, harus melibatkan kelompok masyarakat atau komunitas disertai upaya promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.