Stok Gas LPG 3 Kg Aman, Pramono Ingatkan Warga Agar Tidak Panic Buying

Kamis 06-03-2025,12:02 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa stok gas LPG 3 Kg di Jakarta dalam kondisi aman.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Pramono mengimbau agar warga tidak terjebak dalam panic buying dan membeli gas LPG sesuai kebutuhan mereka.

“Ketersediaan gas LPG 3 kilogram saat ini terpantau cukup,” ujar Pramono dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Rabu, 5 Maret 2025.

BACA JUGA:Stok Gas LPG 3 Kg di Jakarta Dipastikan Aman Saat Ramadan 2025

Ia menambahkan, “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dan belanja secara bijak.”

Pramono juga memaparkan data terbaru mengenai realisasi penyaluran gas LPG 3 Kg.

Hingga Februari 2025, total penyaluran mencapai 67.668 metrik ton, yang setara dengan 16,53% dari alokasi kuota tahun ini.

Sementara itu, sisa kuota gas LPG sebanyak 341.576 metrik ton atau sekitar 83,47% dari total alokasi 409.244 metrik ton untuk tahun 2025.

BACA JUGA:Harga Gas LPG 3 Kg di Jakarta Tak Berubah Sejak 2015, Pergub HET Bakal Direvisi

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah merencanakan pelaksanaan operasi pasar selama periode Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M.

Tujuan dari operasi pasar ini adalah untuk mengendalikan inflasi dan memastikan pasokan barang tetap stabil, terutama komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat selama bulan puasa.

“Sesuai dengan arahan Kementerian Dalam Negeri RI, operasi pasar ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi selama Ramadan dan Idulfitri,” jelas Pramono.

BACA JUGA:Kejagung: Ada Keterkaitan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg dalam Dugaan Korupsi Ditjen Migas ESDM!

Ia menambahkan bahwa sejumlah komoditas seperti minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) akan disediakan dalam operasi pasar tersebut.

“Kami akan bekerja sama untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan strategis, serta memantau harga pangan guna mengendalikan inflasi di Jakarta,” pungkas Pramono.

Kategori :