"Banyak masyarakat yang mempersoalkan validitas dari nilai rapor karena banyak yang guru-guru itu karena baik hati, jadi sedekah nilai kepada muridnya," lanjutnya.
BACA JUGA:Konsumsi Masyarakat Meningkat Saat Ramadan, Ekonom Soroti Peran THR
BACA JUGA:SYUKURLAH! Saldo Dana Bansos 2025 Sudah Cair Sebelum Lebaran, Bisa Cek Lewat Kantor Pos PosIND
"Harusnya 6, dinilai 8. Harusnya 8, dinilai 10. Sehingga ukuran-ukuran nilai yang seperti itu, kemudian kami coba minimalkan dengan tes kemampuan akademik yang itu terstandar," tegasnya.