Masa Depan Teknologi 2025: AI Generatif, Open Source, dan Transformasi Digital

Jumat 14-03-2025,09:02 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani
Masa Depan Teknologi 2025: AI Generatif, Open Source, dan Transformasi Digital

JAKARTA, DISWAY.ID - IBM merilis laporan "Looking Forward 2025", yang mengungkap tren utama yang akan membentuk masa depan teknologi.

Dari integrasi kecerdasan buatan (AI) generatif hingga evolusi strategi cloud dan peran open source, IBM menyoroti bagaimana perusahaan harus beradaptasi untuk tetap kompetitif dalam era digital.

Tren Teknologi 2025

1. AI Generatif Memasuki Produksi, Tapi Skalabilitas Masih Menjadi Tantangan

Perusahaan mulai menerapkan AI generatif dalam operasi bisnis mereka. Namun, kompleksitas dalam menskalakan teknologi ini membuat adopsinya masih dalam tahap awal. Perusahaan perlu strategi yang matang agar investasi AI benar-benar memberikan nilai bisnis yang optimal.

Menurut Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia, “AI generatif memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di berbagai industri. Namun, tantangan dalam skalabilitas dan kepercayaan harus diatasi agar teknologi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal.”

2. Model AI yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan

Alih-alih menggunakan model AI generatif berukuran besar yang bersifat tertutup, 85% perusahaan kini beralih ke model yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan industri mereka. Pendekatan ini memungkinkan penggunaan AI yang lebih efektif dan efisien.

3. Optimalisasi Data untuk AI

Saat ini, banyak data perusahaan yang belum dimanfaatkan secara maksimal dalam model AI. Dengan mengoptimalkan data internal, perusahaan dapat meningkatkan akurasi model AI sekaligus memperkuat keamanannya.

Winton, Client Engineering Leader IBM Indonesia, menjelaskan, “Pemanfaatan data internal perusahaan menjadi kunci utama dalam mengembangkan model AI yang lebih akurat dan relevan. Perusahaan harus mulai berinvestasi dalam strategi data yang lebih matang untuk mendukung transformasi digital mereka.”

4. Kepercayaan Menjadi Faktor Kunci dalam Adopsi AI Generatif

Kepercayaan terhadap AI generatif masih rendah di kalangan perusahaan. Faktor seperti transparansi, keamanan, dan keandalan sistem menjadi perhatian utama dalam menskalakan teknologi ini.

5. Tantangan Operasional dalam AI Generatif

Perusahaan menghadapi hambatan operasional dalam menskalakan AI generatif, terutama dalam integrasi alat dan sistem yang tersebar. Model AI saja tidak cukup—dibutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk infrastruktur dan kebijakan yang mendukung.

6. Transformasi Digital Meningkatkan Investasi Cloud

Para eksekutif meningkatkan anggaran transformasi digital, dengan total belanja yang diperkirakan mencapai USD 4 triliun pada tahun 2027. Hal ini menandakan urgensi perusahaan dalam mempercepat adopsi teknologi cloud.

7. Hybrid Multi-Cloud Menjadi Standar Baru

Hybrid cloud semakin populer berkat fleksibilitasnya, memungkinkan perusahaan menggabungkan cloud publik dan privat sesuai dengan kebutuhan mereka.

8. Open Source sebagai Pendorong Inovasi

Open source kini menjadi standar industri. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat berinovasi lebih cepat dan menciptakan ekosistem teknologi yang lebih terbuka dan kolaboratif.

IBM dan Komitmen terhadap Open Source

IBM memiliki sejarah panjang dalam mendukung open source.

Dengan investasi hampir USD 4 miliar, IBM telah memainkan peran penting dalam berbagai proyek open source global.

1. Fondasi Open Source yang Kuat

Linux Foundation (2000): IBM mendukung pengembangan Linux dengan investasi besar sejak akhir 1990-an.

Kategori :