
BOGOR, DISWAY.ID - Kementerian Kebudayaan bersama Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis menggelar acara Peluncuran Buku dan Pameran Buitenzorg Pada Sekeping Kartu Pos.
Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari upaya melestarikan sejarah, meningkatkan literasi di bidang kebudayaan, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya material.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian benda-benda pos sebagai bagian dari sejarah dan identitas bangsa.
BACA JUGA:Wajah Baru Pasar Anyar Kota Tangerang Capai 99 Persen, Target Maret 2025 Kelar!
BACA JUGA:Komdigi Dukung Penuh Proses Penegakan Hukum Dugaan Korupsi PDNS
”Ini merupakan upaya yang sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan untuk melestarikan warisan budaya dan mengenalkannya pada generasi mendatang. Kartu pos dan benda-benda filateli ini bagian dari material culture yang pada masanya nanti orang akan semakin menghargai sesuatu yang terlihat bentuk fisiknya”, tegas Menbud pada Kamis, 13 Maret 2025.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon menambahkan bahwa perangko dan kartu pos dapat dijadikan sebagai jembatan diplomasi yang dapat menghubungkan berbagai bangsa.
“Perangko dan kartu pos bukan saja sebagai alat komunikasi, namun menjadi medium penting di dalam diplomasi budaya, memotret segala peristiwa sejarah, kekayaan alam, seni, dan tradisi Indonesia ke seluruh dunia. Kartu pos ini dikirim ke berbagai negara dan daerah,” ujarnya.
Perkumpulan Filatelis Indonesia merupakan salah satu perkumpulan tertua di Indonesia, didirikan pada tahun 1922, sehingga saat ini telah memasuki usia ke-103 tahun.
BACA JUGA:15 Event Jakarta Akhir Pekan 15-16 Maret 2025 Spesial Ramadan, Ide Ngabuburit Bareng Terkasih
Perkumpulan filatelis ini adalah ruang diskusi, dialog, bertukar pikiran tentang benda-benda filateli: perangko, kartu pos, dokumen yang memuat sejarah.
Sebagai informasi, Buku 'Kartu Pos Bergambar dari Buitenzorg' ditulis oleh Fadli Zon bersama Mahpudi, berkisah tentang Kota Bogor pada masa Kolonial Belanda yang digambarkan melalui kartu pos sebagai medianya.
Total kartu pos berjumlah 179 koleksi termuat dalam buku setebal 166 halaman. Kartu pos ini menampilkan berbagai ikon kota seperti Istana dan Kebun Raya, serta menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa kolonial.
Buku ini juga telah meraih penghargaan medali emas dalam Pameran Filateli Nasional (Panfila) 2025.