AC Milan 2-1 Como: Christian Pulisic Bersinar, Dele Alli Bikin Masalah Cesc Fabregas

"Kami tampil di hadapan 70.000 penonton di San Siro dan bermain dengan sangat baik. Saya telah memenangkan banyak hal dalam karier saya, hari ini Anda bisa menyebut saya pecundang, tetapi biarkan saya kalah seperti ini. Saya suka ini karena saya melihat banyak pemain muda datang ke sini dan memainkan sepak bola seperti ini," lanjutnya.

Pulisic sekali lagi membuktikan mengapa ia dianggap sebagai salah satu pemain terpenting AC Milan.

BACA JUGA:Juventus vs Hellas Verona: Khephren Thuram dan Teun Koopmeiners Pepet Inter Milan, Persaingan Scudetto Kian Panas

BACA JUGA:AC Milan vs Lazio 1-2: Tragedi di Menit ke-90+8, Rossoneri Kehilangan 4 Besar Serie A

Pada menit ke-53, ia mencetak gol indah, melewati pertahanan lawan dan menyelesaikannya dengan akurat di sudut gawang, sehingga kedudukan menjadi imbang 1-1 untuk AC Milan.

Gol ini tidak hanya penting dalam hal hasil, tetapi juga menunjukkan keterampilan individu yang luar biasa dari pemain Amerika tersebut.

Kedua pelatih telah menunjukkan ketajaman dalam menyesuaikan personel.

Masuknya Tammy Abraham dan Joao Felix membawa angin segar bagi AC Milan.

Secara khusus, Tijjani Reijnders mencetak gol penentu pada menit ke-75 setelah assist halus Abraham.

BACA JUGA:Nama Kandidat Pelatih Baru Juventus Bermunculan, Nyonya Tua Bakal Rugi Pecat Thiago Motta

BACA JUGA:Prediksi dan Link Live Streaming Bologna vs AC Milan di Serie A 2024/25: Awas Kepeleset Lagi!

Ini menunjukkan kedalaman skuad AC Milan dan kemampuan menyesuaikan taktik.

Pertandingan berlangsung dengan banyak situasi dramatis.

Kartu merah Dele Alli pada menit ke-90+1 setelah intervensi VAR menjadi sorotan penting.

Cesc Fabregas juga menerima kartu kuning atas reaksinya, menunjukkan ketegangan dan intensitas pertandingan.

Situasi ini tidak hanya mempengaruhi hasil pertandingan tetapi juga menunjukkan tekanan psikologis pada pemain.