Bahkan Tagar#KluivertOut sempat trending di media sosial sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap rekam jejak Patrick Kluivert yang dianggap kurang mumpuni.
Ketidakpuasan fans garuda terhadap performa tim di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert sejak awal penunjukannya memang menuai banyak pertanyaan.
Rekam jejaknya sebagai pelatih dianggap kurang meyakinkan dan kini hasil di lapangan semakin memperkuat anggapan itu, dan banyak pihak menilai bahwa taktik yang diterapkan Patrick Kluivert kurang sesuai dengan karakteristik pemain indonesia.
BACA JUGA:15 Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Australia di Bandung dan Sekitarnya Hari Ini, Ayo Warga Merapat!
BACA JUGA:Main di Kandang Australia, Jay Idzes Ngaku Tidak Ada Tekanan
Dimana seorang netizen bahkan berkomentar "mau sampai kapan nih kita terus jadi bulan-bulanan di asia harusnya PSSI lebih serius dong dalam memilih pelatih,”
Sementara Netizen yang lain menambahkan, bukan cuma pelatih pemain naturalisasi juga harus lebih selektif, jangan cuma nama besar tapi performa juga harus sesuai.
Kekalahan ini jelas menjadi alarm besar bagi timnas indonesia jika masih ingin bersaing di kualifikasi Piala Dunia.
PSSI dan tim pelatih harus segera mengevaluasi strategi komposisi pemain serta kesiapan mental para pemain di mana beberapa hal yang menjadi sorotan yaitu taktik yang tidak jelas.
Pemain Timnas indonesia sering terlihat bingung dalam membangun serangan dan rapuh saat bertahan minimnya koordinasi di lini belakang.
BACA JUGA:15 Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Australia di Tangerang Hari Ini, Dukung Tim Merah Putih
BACA JUGA:Jay Idzes Sebut 4 Pemain Baru Timnas Indonesia Keputusan yang Tepat
Gol-gol Australia juga semakin besar lahir karena kurangnya komunikasi antar bek, selain itu kualitas pemain naturalisasi beberapa pemain yang baru dinaturalisasi juga belum menunjukkan performa yang diharapkan.
Terlepas dari semua kritik, harapan belum sepenuhnya pupus timnas indonesia masih punya waktu untuk memperbaiki diri dengan laga-laga sisa dikualifikasi.
Kesempatan untuk bangkit masih terbuka yang dibutuhkan kini bukan hanya perubahan strategi di lapangan tapi juga mentalitas juang yang lebih kuat saat menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa 25 Maret 2025.