BACA JUGA:Puncak Arus Mudik Lebaran di Terminal Pulo Gebang Diprediksi Terjadi 28-30 Maret 2025
Kemudian, ia juga menyebut bahwa mengemudi kendaraan pribadi memiliki keuntungan tersendiri lantaran dapat mengurangi risiko mabuk perjalanan dibanding ketika menjadi penumpang.
Sementara apabila menjadi penumpang, sangat disarankan untuk melihat ke arah horizon.
"Cukup tidur sebelum berangkat, dan menjaga hidrasi tubuh dengan banyak minum air putih.”
Tak hanya itu, hindari merokok dan makan makanan berat sebelum berangkat karena bisa memperburuk gejala mabuk perjalanan.
"Distraksi, seperti berbicara atau mendengarkan musik, juga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman selama perjalanan,” kata dia.
BACA JUGA:Terminal Pulogebang Meningkat Menjadi 100 Persen Jelang Mudik Lebaran 2025
BACA JUGA:Tips Dokter Anak untuk Persiapkan Perjalanan Mudik Naik Pesawat
Lebih lanjut dijelaskannya adanya obat antimabuk yang dijual bebas- di pasaran. Obat ini tergolong dalam antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk.
Cara kerja obat-obatan antimabuk yakni menyupresi sinyal pada otak sehingga terjadi ketidaksinkronan informasi antara mata dan telinga.
Sebagaimana Saran dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), obat ini hendaknya dicoba terlebih dahulu di rumah untuk mengetahui dosis yang tepat dan efek sampingnya.
la menegaskan perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Lantas ketika sudah mengalami mabuk perjalanan, alternatif yang bisa membantu mengurangi gejala, salah satunya adalah jahe.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Bu Ida dan Keluarga Senang Bisa Pulang ke Sragen Berkat Mudik Gratis dari KAI
BACA JUGA:Waspada! Penyakit Rentan Serang Anak di Perjalanan Mudik Lebaran, Dokter Sarankan Ini
Jahe baik dalam bentuk permen atau teh bisa memberikan efek menenangkan.