Ia harus fokus pada penampilannya sendiri sebelum berbicara tentang orang lain."
Penyerang Rasmus Hojlund terus berjuang untuk memantapkan posisinya.
BACA JUGA:AFF Tunjuk Kim Sang-sik Jadi Pelatih Tim ASEAN All-Stars di Laga Lawan Manchester United
BACA JUGA:Borneo FC vs Persib Bandung: Prediksi, Head-To-Head, dan Link Live Streaming
Ia dikritik karena penyelesaiannya yang buruk dan kurangnya ketegasan.
Statistik menunjukkan bahwa Hojlund hanya mencetak 2 gol dalam 20 pertandingan untuk Manchester United, jumlah yang terbilang sederhana.
Keputusan Pelatih Ruben Amorim menggantinya dengan Joshua Zirkzee pada menit ke-63 menunjukkan kekecewaannya terhadap penampilan penyerang Denmark tersebut.
Mantan pemain Jaap Stam mengomentari Hojlund: "Saya pikir gaya permainan saat ini menghambat Hojlund."
"Kita tidak tahu bagaimana pelatih ingin menggunakannya, dan tampaknya Hojlund tidak banyak menyentuh bola atau menyatu dalam permainan."
BACA JUGA:Bocor Informasi Antonio Conte Bakal Tinggalkan Napoli, Cassano Ungkap 3 Klub Pilihannya
BACA JUGA:Dirut LIB Sebut Kompetisi Punya Peranan Krusial Bagi Perkembangan Sepak Bola Indonesia
Titik terang yang langka bagi Manchester United United adalah penampilan bek tengah muda Yoro.
Tak hanya mencetak gol penyeimbang penting pada menit ke-45+5, Yoro juga dinilai sebagai pemain Manchester United yang paling berkembang setelah Bruno Fernandes.
Golnya bukan saja merupakan gol pertamanya bagi klub tetapi juga menunjukkan kemampuan dan potensi seorang bek muda yang menjanjikan.
Kedua tim kehilangan peluang bagus di depan gawang.
Kegagalan Alejandro Garnacho pada menit ke-69 ketika ia gagal memanfaatkan situasi 3v2, atau tembakan Lacazette yang gagal, keduanya merupakan momen yang disesalkan.