Arifah menegaskan bahwa kolaborasi antara pihak kampus, pemerintah, serta keluarga sangat penting dalam memastikan korban mendapatkan keadilan dan pemulihan yang tepat.
“Kami berharap, selain dari penanganan hukum, dukungan dari keluarga dan lingkungan juga sangat penting dalam proses pemulihan mental dan emosional korban,” ucapnya.
Sebagai penutup, Arifah menyatakan bahwa kasus ini harus menjadi bahan evaluasi bagi seluruh perguruan tinggi untuk lebih serius dalam menerapkan peraturan terkait pencegahan kekerasan seksual, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.