JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah sempat terhenti akibat konflik keuangan dengan Yayasan MBN, dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalibata akhirnya kembali beroperasi.
Keputusan ini diambil langsung oleh pengelola dapur, Ira Mesra Destiawati, sebagai bentuk komitmennya terhadap program pemerintah dalam pemenuhan gizi anak-anak.
“Dasarnya Bu Ira bergabung di MBG karena ingin menyukseskan program Pak Prabowo. Jadi ketika ada sinyal positif dari Badan Gizi Nasional (BGN), beliau langsung siap lanjut,” ujar kuasa hukumnya, Danna Harly, usai mediasi dengan BGN pada Rabu, 16 April 2025.
BACA JUGA:Kepala BGN Buka Suara soal Isu Penggelapan Dana MBG di Yayasan MBN Kalibata
Meski hingga kini belum menerima pembayaran dari pihak yayasan, Ira tetap melanjutkan operasional dapur menggunakan dana pribadi.
BGN disebut memberikan dukungan terbatas untuk tahap awal pengoperasian kembali.
“Untuk operasional besok, sementara masih dari Ibu Ira dan ada sedikit bantuan dari BGN. Teknisnya masih kami bicarakan,” jelas Danna.
BACA JUGA:Cek Dosen dari Perguruan Tinggi Ini Bakal Terima Tukin, Berikut Kriterianya
Dapur MBG Kalibata sebelumnya telah menyediakan lebih dari 65 ribu porsi makanan sepanjang Februari hingga Maret 2025. Namun kerja sama dengan yayasan terganggu setelah adanya penurunan harga sepihak dari Rp15.000 menjadi Rp13.000 per porsi.
Masalah semakin rumit ketika dana dari BGN yang seharusnya langsung disalurkan ke dapur, justru ditahan oleh yayasan dan tidak diteruskan.
“Kami heran, kenapa dana dari BGN tidak langsung ke mitra dapur, malah lewat yayasan dan tidak sampai,” tambah Danna.
BACA JUGA:Kronologi Dugaan Skandal Dana MBG, Mitra Dapur Teriak: Tak Dibayar Sepeser Pun!
Meskipun konflik hukum masih berjalan, Danna memastikan dapur akan tetap beroperasi. “Dapur ini memang didesain khusus untuk program MBG. Tidak mungkin tidak jalan. Kita siap untuk besok,” tegasnya.
Sebagai informasi, Ira sebelumnya bekerja sama dengan yayasan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025. Dalam dua bulan, dapur Kalibata memasak total 65.025 porsi makanan untuk anak-anak PAUD, TK, RA, dan SD.
Perselisihan muncul pada 24 Maret 2025, ketika Ira mengetahui bahwa harga per porsi telah diubah secara sepihak, padahal dalam kontrak disepakati Rp15.000 per porsi. Yayasan ternyata sudah mengetahui perubahan ini sejak Desember 2024 tanpa memberitahukan mitra dapur.