Kendati ia tak menutup kemungkinan adanya bidang-bidang keilmuan yang memang bisa menerima calon mahasiswa dari berbagai latar belakang karena tidak ada persyaratan atau permasalahan yang spesifik.
Heri lantas mengaitkan permasalahan ini dengan isu menurunnya minat anak muda terhadap bidang saintek yang beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan.
"Misalnya kita sekarang sedang mendengar banyak kabar terkait dengan turunnya minat terhadap bidang saintek karena misalnya di SMA-nya general. Pada saat general tentunya orang akan memilih bidang-bidang yang lebih general juga," lanjut Heri.
Sebaliknya, apabila di SMA sudah ada peminatan ke saintek, "Mungkin pada saat dia memilih ke peminatan perguruan tinggi yang relevan itu juga bisa lebih fokus."
BACA JUGA:Mendikdasmen Pastikan TNI yang Mengajar di Sekolah Daerah Terpencil Dapat Pelatihan
BACA JUGA:Mendikdasmen Wanti-Wanti soal Study Tour Siswa Sekolah, Ini yang Harus Diperhatikan
Hal ini berlaku juga bagi bidang keilmuan lain, seperti sosial humaniora ataupun bahasa.
Di sisi lain, bagaimana pun latar belakang SMA, ketika sudah diterima di perguruan tinggi, kampus memiliki bertanggung jawab untuk membina dan mencerdaskan mereka sesuai dengan bidang keilmuannya, sehingga dapat dihasilkan sarjana-sarjana yang relevan dengan kebutuhan pembangunan.
"Kemudian diberikan pendidikan dan di-link-and-match-kan dengan kebutuhan pada saat mereka bekerja nanti di dunia usaha dan dunia industri di bidang apapun," pungkasnya.