Stola ini merupakan karya kolaborasi dari kain tenun buatan dua warga binaan lapas perempuan kelas IIB kupang, batik tulis cantingan 12 warga binaan lapas perempuan kelas IIA semarang dan lapas perempuan kelas IIB yogyakarta.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Jurusan Marketing di SMK Sepi Peminat, Ada Stigma Negatif Sales
BACA JUGA:Ditetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!
Serta dipercantik kain tapis yang dijahit tangan oleh delapan warga binaan lapas perempuan kelas IIA lampung dan semakin indah dengan simbol-simbol tambahan yang dijahit oleh 8 warga binaan laki-laki dari lapas pemuda kelas IIA Tangerang.
Menimipas juga memberikan mengapresiasi kesediaan tanpa pamrih dari para petugas yang bekerja dalam sunyi, menjaga api pembinaan tetap menyala di tengah gelapnya stigma, tantangan, dan keterbatasan.
“Petugas yang berjaga malam, ketika dunia tertidur. Petugas yang memfasilitasi Warga Binaan belajar bertani, menjahit, membatik, ketika dunia hanya melihat tembok dan jeruji. Petugas yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, meskipun tanpa sorotan, tanpa pujian, bahkan tanpa pengakuan,” pujinya.
“Mari kita jaga semangat pengabdian ini. Mari kita kuatkan sinergi, perkuat solidaritas, dan terus hadirkan inovasi. Pemasyarakatan harus menjadi garda terdepan dalam reformasi sistem peradilan pidana di Indonesia. Mari kita lanjutkan perjuangan ini. Mari kita songsong masa depan Pemasyarakatan Indonesia yang lebih bermartabat, lebih produktif, dan lebih manusiawi,” ajak Menteri Agus.
BACA JUGA:Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win-Win Solution yang Fair and Square
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menyampaikan tema "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat" merefleksikan komitmen Pemasyarakatan untuk memberikan kontribusi nyata dan dampak positif bagi masyarakat sesuai tujuan Sistem Pemasyarakatan sebagaimana Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
"Sebelumnya, telah dilakukan serangkaian kegiatan, seperti Pekan Olahraga dan Seni Warga Binaan, Bakti Sosial dan Jumat Berkah, Donor Darah, Pemasyarakatan Bersih-Bersih, hingga Indonesia Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025. “Kesuksesan seluruh rangkaian kegiatan tersebut tidak lepas dari kontribusi dan dukungan seluruh jajaran Pemasyarakatan, baik di tingkat pusat, Kantor Wilayah, maupun Unit Pelaksana Teknis di seluruh Indonesia,” ucap Mashudi.
Tasyakuran HBP Ke-61 juga diisi dengan penyerahan penghargaan ketegori Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan Terbaik, Dapur Sehat Terbaik, Petugas Berprestasi, Kemitraan Berdampak dan Bermanfaat bagi Pemasyarakatan, serta Cipta Logo HBP Ke-61.
BACA JUGA:Golkar Sebut Tak Ada Alasan Konstitusional untuk Ganti Wapres Gibran Seperti Usulan Purnawirawan TNI
Dilakukan pula penyerahan bantuan sosial serentak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Hal ini memperkuat semangat dan dedikasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan Pemasyarakatan, memantapkan tata kelola yang profesional, dan mengoptimalkan pembinaan Warga Binaan sehingga "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat".