Dinilai Langgar Norma Sosial dan Jadi Sarang Maksiat, Warga Jagakarsa Tolak Pembukaan Helen's Night Mart!

Selasa 29-04-2025,12:18 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Rencana pembukaan Helen’s Night Mart di Hotel Kartika One, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, menuai gelombang penolakan dari warga RW 01 dan RW 02 Kampung Sawah, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa. 

Warga menyatakan keberatan terhadap keberadaan tempat hiburan malam yang menjual minuman keras di wilayah padat pendidikan dan rumah ibadah tersebut.

BACA JUGA:Sopir Ioniq 5 Tabrak 23 Motor di Helens Sunter Ternyata Mabuk!

BACA JUGA:Brak! Ioniq 5 Seruduk Puluhan Motor di Helens Sunter, 4 Orang Luka-luka

Wakil Ketua RW 02, Achmad Fauzi, menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat menolak keras keberadaan Helen’s Night Mart. 

"Itu Helen's sudah jelas-jelas sama masyarakat baik itu RW 01 dan 02 itu mereka menolak. Mereka menolak karena jelas-jelas Helen's jual miras. Itu yang jadi penolakan," ujar Fauzi, Selasa 29 April 2025.

Menurut Fauzi, minuman keras memiliki dampak buruk terhadap moral generasi muda dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. 

"90 persen masyarakat kami muslim, dan kami juga menjunjung tinggi toleransi. Tapi ketika ada legalitas penjualan minuman, apa pun alasannya, kami khawatir akan terkikisnya nilai agama, akhlak, dan norma sosial lainnya," tambahnya.

BACA JUGA:Kunjungi Rumah Warga Mabuk, Pemuda di Cipayung Dianiaya Hingga Berdarah

Lebih lanjut, Fauzi mempertanyakan dasar pemberian izin oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta, yang dinilai tidak melakukan kajian mendalam. 

"Kami mempertanyakan apa urgensinya Dinas Pariwisata Jakarta memberikan izin, tanpa melihat dahulu ke lapangan, kultur masyarakat, dan lingkungan pendidikan serta agama," tegasnya.

Senada dengan Fauzi, Ketua RW 01, Rahmat, menyarankan agar Hotel Kartika One dialihfungsikan menjadi pusat perbelanjaan. 

"Setuju kalau Helen's diubah menjadi minimarket atau mal, karena itu lebih menguntungkan masyarakat. Kalau jadi mal, image yang dibentuk lebih baik di masyarakat, daripada buka bar yang mana banyak mudaratnya," ucapnya.

Koordinator Lapangan RW 02, Hanafi Hamim, juga mengungkapkan bahwa warga telah melayangkan surat penolakan kepada berbagai pihak, termasuk sekolah dan rumah ibadah yang berada dekat lokasi. 

"Saya tegak lurus untuk menjaga wilayah kita. Yang pertama perizinannya dahulu, dan kita minta untuk ditinjau kembali," ujar Hanafi.

Kategori :