JAKARTA, DISWAY.ID -- Senior Manager, PR & Communications TikTok Indonesia Edwin Lengkei mengungkapkan bahwa konten edukasi menjadi kategori yang paling banyak diminati oleh para pengguna TikTok.
"Perkembangan konten edukasi di Indonesia benar-benar meningkat besar. Ternyata, konten edukasi merupakan salah satu kategori konten yang paling diminati atau dinikmati oleh komunitas kami di Indonesia dan juga di seluruh dunia," ungkap Edwin di Jakarta, Rabu 30 April 2025.
Para pengguna TikTok biasanya menggunakan tagar untuk mengategorikan konten edukasi, beberapa yang paling populer adalah tagar baca dan belajar.
BACA JUGA:Hari Bumi 2025, Telkom Lakukan Konservasi Lingkungan Serentak di 4 Titik Lokasi di Indonesia
BACA JUGA:Telkom Perkuat Penerapan ESG di Regional 1 Lewat GoZero% Goes to Medan
Diungkapkannya, saat ini tercatat sebanyak 24 juta konten edukasi yang menggunakan tagar tersebut dengan jumlah 110 miliar tayangan secara global.
"Kita bisa lihat bahwa ternyata, informasi edukasi itu tidak cuma selalu harus terbatas sebagai edukasi yang kita terima di sektor formal, misalnya sekolah atau universitas," lanjutnya.
Menurutnya, stigma TikTok yang membuat terjebak scroll justru memberikan banyak wawasan baru dan membantu untuk tetap produktif.
"Ternyata ada banyak hal baru yang bisa kita belajar setiap harinya, yang bisa membantu kita meningkatkan produktivitas, membantu mengerjakan pekerjaan rumah, sampai hal-hal lain yang kadang itu tidak terpikirkan oleh kita," tuturnya.
Diungkapkannya deretan konten kreator telah melahirkan konten-konten edukasi yang berkualitas dengan tiga kriteria utama.
BACA JUGA:Tips Sukses Iwan Sunito, Pengusaha Properti Indonesia yang Taklukan Pasar Australia
BACA JUGA:Djarum & Polytron Renovasi 92 Rumah Tak Layak Huni di Kabupaten Kudus
"Pertama, konten tersebut pastinya harus kreatif dan juga otentik," cetus Edwin.
Ia mencontohkan salah satu konten kreator viral, Andrea Novita yang membuat konten yang berkaitan dengan teknik pangan.
"Lalu ada juga konten yang interaktif dan hidup, yang juga menjadi salah satu faktor konten berkualitas," lanjutnya.