JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam rangka mempertegas komitmen kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali menggelar diskusi dengan pihak Chief Negotiator for Southeast Asia dari United States Trade Representative (USTR), Sarah Ellerman.
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, duduk bareng pihak USTR ini sendiri bertujuan memperluas jejaring kemitraan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Dairy National Council, Export Council, serta US Chamber of Commerce dan U.S. ASEAN Business Council.
"Yang penting adalah win-win. Menang untuk Indonesia, dan juga untuk Amerika (Serikat). Dan mereka menyambut baik hal ini," ujar Anindya kepada Disway, pada Senin 5 Mei 2025.
BACA JUGA:Kadin Indonesia: Indonesia Harus Jadi Bagian Rantai Pasok Global
Selain itu, Anindya menambahkan, Kadin juga turut siap untuk menyatakan dukungannya terhadap Pemerintah dalam satuan tugas deregulasi, perdagangan, investasi, serta penciptaan lapangan kerja.
Menurutnya, salah satu potensi yang diangkat adalah sumber daya mineral berbasis hijau sebagai keunggulan Indonesia dalam negosiasi dagang.
"Ini semua bukan hanya permintaan Amerika (Serikat), tapi kita lakukan bersamaan. Dan yang terakhir, tadi juga bicara mengenai mineral green base yang menjadi salah satu andalan kita dalam bernegosiasi. Karena kita mempunyai kelebihan ini," jelas Anindya.
Di sisi lain, Anindya juga menyatakan bahwa Kadin juga turut menyatakan keinginannya untuk memperkuat kerja sama di sektor pertanian, khususnya komoditas seperti kedelai, kapas, dan produk susu.
Menurut Anindya, kerja sama ini dinilai akan memperkuat program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan pasokan protein dari kedelai dan susu.
BACA JUGA:Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
"Ada beberapa diskusi yang menarik, yang pertama produk halal dari Amerika (Serikat) menghadapi ada satu dua hambatan di Indonesia, ini kita dengarkan tentu untuk kita sampaikan (kepada) Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Kementerian Pertanian dan kolega di pemerintah," tutur Anindya.
"Kita buat aksesnya lebih banyak, sehingga harga lebih terjangkau dan programnya bisa sukses. Sembari tentunya untuk menjaga hubungan dan membuat hubungan perdagangan dan investasi juga makin baik," tambahnya.