JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan akan ada sebanyak 11 jilid buku dari proyek penulisan ulang sejarah di Indonesia.
Ia menjelaskan ke-11 buku yang bakal diterbitkan itu, bakal menceritakan sejarah awal mula Nusantara hingga Era Reformasi.
"Tentang buku, jilid 1 sejarah awal Nusantara. Jadi kita tidak sebut lagi prasejarah. Karena ini prasejarah ini mengacunya seolah-olah sejarah kita ini dimulai dari abad ke 4," kata Fadli dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Senin, 26 Mei 2025.
BACA JUGA:Soal Wacana Penulisan Ulang Sejarah, Puan Wanti-wanti Pemerintah: Ingat Jas Merah!
BACA JUGA:Pramono Tindaklanjuti Temuan KPK soal Penyimpangan Pembangunan Sekolah di Jakarta
Adapun jilid kedua bertajuk Nusantara dalam jaringan global India dan Cina. Sementara jilid ketiga yakni Nusantara dalam jaringan global Timur Tengah.
"Ini termasuk juga memasukan temuan-temuan sebagai contoh masuknya Islam ke Indonesia dengan ditemukannya situs Bongal beberapa tahun lalu di Tapanuli Tengah di Sumatera Utara ternyata Islam masuk lebih awal, dalam catatan sejarah kita Islam masuk di abad ke-13. Dengan adanya temuan di situs Bongal, ternyata islam masuk lebih awal di abad ke 7 masehi," ucap Fadli.
Ketiga yaitu terkait nusantara dalam jaringan global: Timur Tengah. Selanjutnya, interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi.
"Kita memasukan temuan-temuan sebagai contoh masuknya Islam ke Indonesia dengan ditemukannya situs Bongal beberapa tahun lalu di Tapanuli Tengah di Sumatra Utara ternyata Islam masuk lebih awal, dalam catatan sejarah kita Islam masuk di abad ke-13. Dengan adanya temuan di situs Bongal ternyata islam masuk lebih awal di abad ke 7 masehi," jelas Fadli.
BACA JUGA:Sejarawan Khawatir Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Jadi Alat Cuci Dosa Rezim
BACA JUGA:Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan
Berikut rinciannya:
1. Sejarah Awal Nusantara
2. Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
3. Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah