TNI Akan Ubah SOP Imbas Adanya Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

Senin 26-05-2025,21:06 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan akan merubah standar operasional atau SOP peledakan amunisi kedaluwarsa imbas adanya ledakan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat (Jabar) yang menewaskan 13 orang.

"SOP-nya nanti akan kami ubah, supaya personel yang melaksanakan pemusnahan itu bisa aman," kata Agus ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 26 Mei 2025.

BACA JUGA:Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu

BACA JUGA:Komisi I DPR RI Akan Panggil Panglima hingga Pangdam Buntut Ledakan Amunisi di Garut

Agus mengatakan lokasi peledakan amunisi sudah jauh dari pemukiman warga.

"Sebenarnya memang tempatnya ini memang harus jauh dengan perkampungan, masyarakat, memang tempat itu sudah jauh sih dengan masyarakat, dengan kampung," jelas dia.

Agus menjelaskan amunisi yang sudah expired penggunaannya sensitif terhadap sejumlah hal sehingga mudah untuk meledak.

"Kemudian juga biasanya kalau munisi atau detonator yang sudah expired, dia itu sensitif ya, sensitif terhadap gerakan, gesekan, kemudian juga terhadap cahaya. Sehingga memang sangat mudah untuk menimbulkan peledakan," jelas dia.

BACA JUGA:Kang Dedi Sebut Korban Sipil Ledakan Amunisi Garut Bukan Pemulung: Mereka Ditugaskan TNI

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Bantu Korban Ledakan Amunisi di Garut: Kasih Santunan Rp50 Juta dan Bantuan Pendidikan

Sebelumnya, ledakan tersebut terjadi di Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 12 Mei 2025 pukul 09.30 WIB.

Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Dimana, 9 orang merupakan warga sipil dan 4 lainnya merupakan prajurit TNI.

Berikut daftarnya:

Korban TNI

1. Kolonel Antonius Hermawan, kepala gudang pusat amunisi 3 pusat peralatan TNI AD

Kategori :