JAKARTA, DISWAY.ID-- MUFG Bank, Ltd. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk menyelenggarakan pelatihan Net Zero School sebagai pembuka dari pelaksanaan seri MUFG Net Zero World (“MUFG N0W”) 2025 dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Pelatihan untuk perwakilan tingkat manajerial dan pemimpin nasabah korporasi MUFG dan Danamon ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terkait praktik-praktik keuangan berkelanjutan, inovasi dan efisiensi energi, serta implementasinya di berbagai sektor.
BACA JUGA:Pegawai Kejagung Dibacok OTK, 7 Saksi Diperiksa Polisi
Net Zero School dilaksanakan di Menara Bank Danamon, Jakarta, Rabu 21 Mei 2025, dihadiri oleh perwakilan lebih dari 100 nasabah korporasi MUFG dan Danamon untuk berdiskusi mengenai strategi efisiensi energi, keuangan berkelanjutan, dan langkah menghitung jejak emisi gas rumah kaca (GRK).
Net Zero School menjadi bagian dari platform MUFG N0W, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan menjajaki solusi terkait isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (“LST”) di kawasan Asia Pasifik
Dalam mencapai target emisi nol bersih (net zero emission atau NZE) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
BACA JUGA:Putusan MK: Pemerintah Harus Gratiskan SD-SMP Negeri & Swasta secara Bertahap
BACA JUGA:Mantap! Nasabah PNM Mekaar Mampu Sulap 10 Ton Pakaian Lama Jadi Harapan Baru
Pelatihan ini dibuka dengan sambutan dari MUFG dan Danamon, serta menghadirkan sejumlah pembicara dari MUFG dan perwakilan sejumlah perusahaan asal Indonesia
Dan Asia Tenggara yang memiliki pengalaman dalam memanfaatkan solusi finansial berkelanjutan untuk perkembangan bisnisnya.
Michael Sugirin, Managing Director, Head of Global Corporate and Investment Banking for MUFG Indonesia, mengatakan, “Sebagai bagian dari komitmen global MUFG untuk mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan,
“Kami percaya pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pemahaman dan penerapan praktik bisnis yang lebih berwawasan lingkungan,” ujarnya.
BACA JUGA:Umur Masih 20 tapi Kolesterol Sudah Tinggi, Penyakit Jantung Ancam Pekerja Kantoran
BACA JUGA:Kantongi 60 Juta Dollar AS, Perusahaan AI Asal Singapura Diam-Diam Bidik Pasar Ritel Indonesia