"Jika Anda melihat tim Indonesia, maka tidak bisa dianggap sebagai tim dari Asia Tenggara. Target objektif mereka jelas yakni lolos ke Piala Dunia. Mereka saat ini memiliki banyak pemain yang bermain di luar negeri dengan keahlian yang baik. Sebenarnya sebelum itu Indonesia juga bukanlah tim yang mudah untuk dilawan," tulis media tersebut.
Lebih lanjut, adapun media-media lainnya juga merasa kalau timnas Indonesia sekarang sangat sulit dianalisis.
Terutama soal kerangka tim yang akan berubah, entah itu dari sisi pemilihan pemain, formasi sistem, atau gaya bermain yang akan diusung.
BACA JUGA:Jelang Indonesia vs China, Sumardji Pastikan 32 Pemain yang Dipanggil Patrick Kluivert Sudah Final
Mengingat ada beberapa pemain yang tidak bisa tampil, jika sepak bola Indonesia itu diibaratkan panggung hiburan, maka Patrick Kluivert adalah sutradara yang siap bikin timnas Indonesia tampil layaknya film box office.
Penuh kejutan, plot twist, dan ending yang diharapkan bisa bikin lawan geleng-geleng kepala.
Maka dari itu, diketahui akan ada beberapa perubahan radikal, mulai dari cara main hingga komposisi, terutama dengan absennya Marselino serta Ragnar Oratmangoen di lini depan.
Kalau untuk posisi kiper, selama Emil Audero fit, maka dirinya adalah sosok yang akan menggantikan peran Maarten Paes yang absen karena akumulasi.
Memang, meskipun cuma jadi kiper di Serie B, kita tetap harus percaya pada kemampuan Emil.
Ia dikenal karena ketenangan kekuatan mental dan reflek yang tajam.
Selain itu Emil juga punya kecepatan saat meninggalkan garis gawang untuk mengamankan bola dan kemampuan itu bisa memberikan rasa percaya diri kepada lini belakang skuad Garuda.
Kemudian yang paling penting Emil ini adalah kiper yang pengalamannya main di top level.
BACA JUGA:Pratama Arhan Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia, Respon Bangkok United Mengejutkan
Tidak usah diragukan lagi, 176 caps tampil di Serie A adalah bukti kualitasnya dan musim depan dengan pensiunnya Pepe Reina, besar kemungkinan bagi Emil Audero buat merebut posisi inti di Como.
Usai bersama Palermo, dia kembali menemukan lagi formnya yang sempat hilang, kemudian buat posisi tiga bek mungkin di sini tim pelatih enggak akan mengambil resiko.