MAKKAH – Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah belum dapat beroperasi selama musim haji 2025 akibat regulasi baru dari otoritas Arab Saudi yang melarang layanan kesehatan milik negara lain.
Menteri Agama Nasaruddin Umar tengah melobi Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar KKHI dapat kembali beroperasi menjelang puncak haji.
BACA JUGA:Wamenag: Jamaah Haji yang Wafat Dijamin Dibadalkan oleh Petugas
KKHI yang terletak di Aziziah Janubiyah, Makkah, merupakan fasilitas kesehatan rujukan utama bagi jamaah haji Indonesia. Gedung itu memiliki kapasitas 257 tempat tidur, terdiri atas 223 bed rawat inap, 10 bed ICU, dan 24 bed IGD.
Fasilitas lain termasuk poliklinik gigi, layanan rehabilitasi medis, laboratorium, pelayanan kefarmasian, ruang operasi, USG, EKG, echocardiografi, dan 14 unit ambulans gawat darurat.
BACA JUGA:Kini Fasilitas Jauh Lebih Nyaman, Romo Syafi'i Minta Jamaah Fokus Raih Haji Mabrur
Namun sejak awal operasional haji tahun ini, klinik tersebut kosong. Tidak ada jamaah yang dirawat di sana, dan pelayanan kesehatan hanya dilakukan di pos-pos kesehatan satelit di hotel jamaah. Bila ada kasus serius, jamaah harus dirujuk langsung ke rumah sakit Arab Saudi.
Menurut Menag Nasaruddin Umar, banyak jamaah enggan dirujuk ke rumah sakit setempat karena alasan psikologis dan kendala bahasa.
BACA JUGA:Amirulhajj RI Temui Presiden Saudi FDA: Jamin Konsumsi Jamaah Haji Aman dan Berstandar Internasional
“Mereka takut karena tidak ada pendamping. Komunikasi juga sulit. Bahkan ada yang memilih menahan sakitnya,” ujarnya saat meninjau KKHI, Senin, 1 Juni 2025.
Selama operasional haji yang baru berjalan sebulan, tercatat 115 jamaah haji Indonesia meninggal dunia. Jumlah ini dikhawatirkan karena puncak ibadah haji baru akan dimulai tiga hari lagi.
BACA JUGA:Program Makkah Route Imigrasi Arab Saudi-Indonesia Berikan Kemudahan 100.000 Jamaah Haji 2025
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo, menegaskan bahwa lokasi KKHI sangat strategis karena dekat dengan Masjidilharam, Mina, dan Arafah.
KKHI juga dilengkapi layanan spesialis seperti penyakit dalam, jantung, paru, saraf, jiwa, hingga kedokteran fisik.
BACA JUGA:Kepala BKN: Pelayanan Haji 2025 Makin Baik, ASN Diminta Jadi Teladan