JAKARTA, DISWAY.ID - Fakultas Hukum Universitas Nasional (UNAS) mencatat tonggak penting dengan menyelenggarakan The First International Conference on Law, Economic and Social Justice (ICLES).
Konferensi internasional perdana ini digelar di Menara UNAS dan menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, Ph.D., sebagai pembicara utama, bersama sejumlah pakar dari berbagai negara.
Dekan Fakultas Hukum UNAS, Prof. Dr. Basuki Rekso Wibowo, S.H., M.S., menjelaskan bahwa konferensi ini menjadi platform kolaboratif lintas bidang untuk membahas keterkaitan hukum, ekonomi, dan keadilan sosial.
“Ketiganya merupakan pilar yang tak terpisahkan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Melalui forum ini, kami ingin menggali perspektif teoretis dan praktik terbaik dari berbagai belahan dunia,” ujar Prof. Basuki.
BACA JUGA:4 Alasan Nico Williams Tolak Arsenal Demi Gabung dengan Barcelona
BACA JUGA:FIX! Korea Utara Dukung Iran, Sebut Israel Seperti Kanker yang Mengancam Perdamaian
Konferensi ini dirancang sebagai ruang pertukaran gagasan yang mendalam, mempertemukan akademisi, pengambil kebijakan, praktisi, dan mahasiswa dalam dialog yang memperkaya wawasan dan mendorong inovasi kebijakan berbasis bukti.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi titik awal sinergi berkelanjutan dalam merespons tantangan hukum global dan memperkuat kolaborasi internasional,” tambahnya.
Ketua pelaksana ICLES 2025, Dr. Ummu Salamah, S.Ag., S.H., M.A., mengungkapkan bahwa konferensi ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Dies Natalis ke-40 Fakultas Hukum UNAS.
BACA JUGA:Promo Wuling 8th Anniversary SALEbration Meriahkan Jakarta Fair 2025
BACA JUGA:PKS Dukung Pemerintah Pembubaran Satgas Saber Pungli: Daripada Mati Suri
Ia menegaskan bahwa ICLES akan menjadi program tahunan untuk memperkuat posisi UNAS dalam jaringan akademik internasional.
Dalam pidatonya, Prof. Yassierli menyampaikan apresiasi atas inisiatif UNAS menyelenggarakan forum internasional ini.
Ia menyatakan bahwa konferensi ini menjadi langkah strategis dalam merespons isu-isu hukum dan ketenagakerjaan global.
"Kami berharap hasil diskusi dari forum ini bisa turut memperkaya kebijakan nasional yang berorientasi pada keadilan sosial," jelasnya.