Sekolah Rakyat Akan Petakan Potensi Calon Siswa Berbasis Aplikasi

Selasa 01-07-2025,21:28 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemetaan calon siswa berbasis kecerdasan buatan akan digunakan sebagai salah instrument dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

Demikian disampaikan Ketua Tim Formatur Sekolah rakyat, Prof M. Nuh di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa 1 Juli 2025.

"Alhamdulillah kita bertemu tokoh yang memberikan pandangan tentang ada satu system yang kalau diterapkan, cost, energy, waktu efficiency-nya bagus, yaitu talenta mapping berbasis artificial intelligence," katanya.

Ia mengatakan alasan memakai instrumen tersebut karena tesis sederhana. Menurutnya, setiap ciptaan Tuhan tak ada yang percuma dan pasti ada keunggulannya.

BACA JUGA:Sasar 12.000 Penonton dari Indonesia Ajang MotoGP Sepang, Petronas SIC Roadshow 4 Kota Besar

BACA JUGA:Wamendiktisaintek Kunjungi ke Soe NTT, Terima Sertifikat Lahan Pembangunan Sekolah Garuda: Target Selesai Juni 2026!

"Masa lalu jarang atau susah sekali untuk mengetahui keunggulan pesifik tiap anak," katanya.

Prof Nuh memberi contoh analogi di dunia kedokteran bahwa tiap orang yang sakit kepala pasti akan diberi obat generic. Padahal, tiap orang berbeda-beda.

"Di dunia Pendidikan juga sama. 30 anak di dalam kelas, pelajarannya sama persis. Padahal tiap anak punya karakteristik sendiri," katanya.

Ia menuturkan untuk mengetahui karakteristik anak selama ini membutuhkan waktu dan biaya yang luar biasa. Saat ini, ia menyebut Ary Ginanjar sudah menyiapkan alat untuk memetakan karakteristik dan potensi anak di Sekolah Rakyat.

BACA JUGA:Dosen FEB Esa Unggul Terpilih dalam Program Post Doktor Internasional Academy of Medical Sciences UK-Thailand

BACA JUGA:Akselerasi Komitmen Berkelanjutan, Bank Mandiri Borong 16 Penghargaan FinanceAsia Awards 2025

"Dalam Waktu singkat, cost eficiency-nya bagus, dampaknya luar biasa," katanya.

Ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat.

"Saya akan beri ilustrasi, sapi kaya apapun, meskipun dia angkat beban 1000 kilo bisa, disuruh terbang dia minta ampun. Burung pipit dikasih beban minta ampun, disuruh terbang dia berangkat," katanya.

Kategori :