1. Pemeriksaan Umum: Pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, dan suhu tubuh.
2. Pemeriksaan Gigi dan Mulut: Deteksi dini karies gigi, gusi bengkak, dan masalah mulut lainnya.
BACA JUGA:Cahaya Baru di Ujung Utara Sulawesi, Listrik Tenaga Surya PLN Terangi Pulau-Pulau di Sangihe
3. Pemeriksaan Mata: Skrining gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat.
4. Pemeriksaan Telinga: Pemeriksaan kesehatan telinga dan pendengaran.
5. Skrining Gizi: Identifikasi status gizi anak, termasuk potensi stunting atau kelebihan berat badan.
6. Edukasi Kesehatan: Pemberian informasi dan edukasi mengenai pola hidup sehat, kebersihan diri, dan pentingnya imunisasi.
Menkes Budi menambahkan bahwa pemeriksaan ini akan dilakukan secara berkala dan terintegrasi dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang sudah berjalan.
BACA JUGA:Natalius Pigai Usulkan Korupsi Masuk Kategori Pelanggaran HAM Berat dalam RUU Baru
Tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat akan dikerahkan untuk mendatangi sekolah-sekolah, memastikan program ini berjalan efektif dan efisien.
"Sampai sekarang yang sudah dicek di puskesmas itu ada 11 juta orang dengan lajunya 200 ribu orang per hari atau bisa sekitar 5 juta orang per bulan," katanya.
"Untuk mengejar 50 juta (orang peserta CKG), kita perlu lakukan cek kesehatan yang ada di sekolah karena ini ada 52 juta anak-anak usia sekolah," sambungnya.
Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memastikan kelancaran implementasi program ini di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Para orang tua dan pihak sekolah diimbau untuk mendukung penuh program ini dengan memastikan kehadiran murid pada jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan.