Alasan Erick didasarkan pada tidak adanya talent pool yang memadai. Jumlah pemain yang ada tidak memadai untuk menopang liga.
Karena itu, Erick memprioritaskan penyelenggaraan pelatihan sepak bola wanita dengan bekerja sama dengan sektor swasta.
"Timnya dibagi berapa, saya enggak tahu. Timnya siapa saja memang? Timnya enggak ada, masalahnya. Kan, belum ada. Semua masih terkumpul di Timnas," jelas dia.
Di antara inisiatif ini adalah program sepak bola wanita usia dini yang diselenggarakan oleh Djarum Foundation, yang menargetkan peserta berusia delapan hingga 13 tahun.
Kendati demikian, PSSI menyelenggarakan turnamen Piala Pertiwi untuk kelompok usia ini.
Terkait rencana penyelenggaraan turnamen untuk klub sepak bola wanita yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, PSSI belum mempertimbangkannya.
Sebagaimana disampaikan Erick, saat ini belum ada klub sepak bola wanita yang terbentuk.
"Ya, mesti sabar. Saya tidak mau terjebak memaksakan diri, memaksakan ini. Dan, kalau kita lihat, struktur liga pun seperti yang putra itu inisiatif klub-klub," pungkas Erick.