BACA JUGA:Menko Polkam Minta TNI-Polri Berantas Sindikat Pelaku TPPO Jaringan Internasional
Polisi juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran adopsi anak yang banyak beredar secara daring.
Dalam beberapa kasus, transaksi dilakukan melalui akun-akun palsu di media sosial, bahkan dengan label “donasi” atau “adopsi untuk kemanusiaan.”
“Masyarakat diharapkan lebih waspada. Kalau ada tawaran adopsi dari media sosial tanpa lembaga resmi atau jalur hukum yang jelas, segera laporkan ke pihak berwajib,” ujar Hendra menegaskan.
Aksi cepat kepolisian ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dianggap berhasil menyelamatkan nyawa anak-anak tak berdosa dari praktik perdagangan manusia yang melanggar hak asasi paling mendasar.
Hingga saat ini, keenam balita yang diselamatkan telah berada di bawah perlindungan Dinas Sosial dan lembaga perlindungan anak, sambil menunggu proses rehabilitasi dan pendampingan psikologis.