Dibesarkan dengan Cinta, Dibalas Air Tuba - Jawa Pos adalah Dahlan Iskan - 1

Kamis 17-07-2025,07:00 WIB
Oleh: Reza Permana
Dibesarkan dengan Cinta, Dibalas Air Tuba - Jawa Pos adalah Dahlan Iskan - 1

BACA JUGA:Kompolnas: Ponsel Korban Bisa Jadi Kunci Penyebab Kematian Diplomat Arya

BACA JUGA:Kapan Batas Pencairan BSU 2025 di Kantor Pos? Simak Informasinya

Kita tidak sedang bicara soal pribadi. Tapi soal institusi. Dan ketika institusi media diguncang oleh konflik internal, maka yang goyah bukan hanya kantor pusatnya. Tapi juga kepercayaan pembaca, jurnalis, dan masyarakat luas.

Karena itu, setiap langkah mesti ditimbang hati-hati. Hukum memang jalan formal. Tapi bukan satu-satunya. Dalam dunia media, dialog masih lebih elegan.

Musyawarah masih lebih kuat. Apalagi jika menyangkut mereka yang dahulu ikut membangun fondasi lembaga itu.

Masa depan media tergantung pada bagaimana kita menjaga nilai-nilai awalnya. Termasuk cara memperlakukan orang-orang yang dulu menghidupkan nyala obornya.

BACA JUGA:Rano Minta Program Penanggulangan Kemiskinan di Jakarta Fokus Kelompok pada Rentan

BACA JUGA:Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025, Saldo Rp600 Ribu Bakal Masuk ke Rekening

Kalau sejarah diputus begitu saja, yang hilang bukan hanya figur. Tapi juga arah. Dan jika arah hilang, media tak lebih dari sekadar mesin cetak berita. Bukan penjaga nurani publik.

Di tengah gelombang krisis kepercayaan terhadap media, sebaiknya konflik internal jangan justru menambah retak. Jangan sampai yang tersisa hanya nama. Sementara jiwanya telah pergi.

Jawa Pos, dan semua institusi media lain, harus diingatkan: jangan sampai kehilangan dirinya sendiri demi perkara sesaat. Karena yang sedang dipertaruhkan lebih besar dari sekadar jabatan atau posisi. Yang sedang dipertaruhkan adalah esensi pers itu sendiri.

 

By: Dr Tantan Hermansah -  Ketua Program Magister Komunikasi & Penyiaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kategori :