Beberapa waktu lalu saat masih menukangi Australia, kiprahnya di babak ketiga kualifikasi terhenti secara prematur.
Hanya dua laga dijalani, namun hasil buruk membuatnya harus meletakkan jabatan.
Australia kala itu secara mengejutkan kalah di laga kandang melawan Bahrain dengan skor tipis 0-1.
Harapan untuk bangkit di laga kedua justru pupus ketika mereka ditahan imbang tanpa gol oleh timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno.
Kini babak baru dimulai. Arnold kembali ke panggung internasional sebagai pelatih Irak. Ia menggantikan Jasus Casas yang tak mampu membawa Irak melampaui hadangan Palestina.
Dengan segala aspek yang melatar belakangi laga ini, pertemuan antara Irak dan Indonesia bukan sekedar pertandingan biasa.
Ini adalah pertemuan dua tim dengan ambisi besar, dua pelatih dengan misi berbeda, dan dua negara dengan harapan tinggi dari rakyatnya masing-masing.
BACA JUGA:Jens Raven Cedera, Mesin Gol Timnas U-23 Absen Saat Indonesia Lawan Filipina
Ivar Jenner Hadapi Tiga Tantangan Berat di Tim Utama FC Utrecht
Ivar Jenner, gelandang muda keturunan Indonesia, kini resmi masuk skuad utama FC Utrecht.
Namun, perjalanan pemain berusia 20 tahun ini tidak akan mudah.
Ada tiga tantangan utama yang harus ia hadapi untuk mengamankan posisinya di tim senior.
1. Persaingan Ketat di Lini Tengah
Meski telah naik kelas dari Jong Utrecht, Ivar tetap harus bersaing dengan para pemain senior seperti D. de Wit, Victor Jensen, dan Davy van den Berg. Ia harus mampu menunjukkan kualitas dan konsistensi tinggi agar mendapat menit bermain reguler.
BACA JUGA:Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina U-23 di Piala AFF U-23 2025
2. Adaptasi dengan Intensitas Eredivisie
Tantangan kedua datang dari level permainan di Eredivisie yang jauh lebih cepat, keras, dan penuh tekanan dibandingkan dengan kasta kedua Belanda. Ivar harus meningkatkan ketajaman pengambilan keputusan dan kematangan taktik agar bisa bersaing di kompetisi top ini.
3. Menjaga Konsistensi di Dua Level
Walau sudah masuk tim utama, Ivar masih mungkin diturunkan kembali ke Jong Utrecht jika diperlukan. Maka dari itu, konsistensi performa menjadi kunci agar dirinya tetap dipertahankan di level tertinggi. Fokus dan motivasi harus dijaga, baik saat bermain di tim senior maupun kelompok umur.