BACA JUGA:Persija Resmi Gaet Gustavo Franca, Bang Jampang dari Brasil Siap Guncang Super League 2025
Tak sedikit pula yang mempertanyakan strategi tim saat mereka harus menang minimal 2-0 untuk lolos.
"Sudah tahu butuh dua gol, tapi main malah lambat dan santai. Ada peluang malah ditarik ke belakang. Di 15 menit terakhir bukannya all-out, malah tetap main aman. Apa yang bisa dibanggakan dari hasil imbang ini?" tulis komentar lainnya.
Tak berhenti di laga itu saja, sebagian netizen menyuarakan keprihatinan terhadap masa depan sepak bola Malaysia secara keseluruhan, terutama terkait ketergantungan pada pemain lokal.
"Kalau masih bergantung pada pemain lokal tanpa naturalisasi, sepak bola Malaysia tidak akan ke mana-mana. Negara lain sudah lebih maju karena berani berubah," tulis salah satu warganet.
Ada pula yang menyoroti dominasi Indonesia dalam permainan meski skor berakhir imbang.
BACA JUGA:GBK Full House: Suporter Nyanyikan Chants di Laga Indonesia vs Malaysia: Ini Tentang Harga Diri!
"Indonesia jelas lebih dominan. Kita cuma andalkan longball dan serangan balik. Yang paling menyakitkan, di akhir laga masih santai. Coach Nafuzi, tolong lakukan sesuatu, kami masih percaya pada Anda."
Kegagalan di turnamen kali ini semakin memperpanjang catatan buruk Malaysia U-23 di ajang Piala AFF.
"2019 gagal, 2022 gagal, 2025 juga gagal. Mungkin lebih baik tim U-23 ini dibubarkan saja," tulis komentar tajam lainnya.
Meskipun pelatih Mohd Nafuzi Zain menunjukkan rasa bangga terhadap performa anak asuhnya, jelas bahwa ekspektasi publik Malaysia jauh lebih tinggi, dan kini kekecewaan itu meledak di ruang publik digital.