"Ini sangat berbahaya bagi pelari, terutama di rute yang padat atau tidak rata, meningkatkan risiko tersandung, terjatuh, atau cedera serius," tambahnya.
4. Hambatan Pemulihan Otot
Dr. Rina juga menyoroti dampak pada pemulihan.
"Setelah berlari, otot membutuhkan nutrisi dan istirahat untuk perbaikan. Alkohol menghambat sintesis protein, proses krusial untuk perbaikan dan pertumbuhan otot. Ini berarti pemulihan otot akan lebih lambat dan kurang efektif, meningkatkan risiko nyeri otot berkepanjangan atau cedera berulang," ujarnya.
5. Kualitas Tidur Buruk
Meskipun sering dianggap membantu tidur, alkohol sebenarnya mengganggu siklus tidur REM (Rapid Eye Movement) yang esensial untuk pemulihan fisik dan mental. Tidur yang tidak berkualitas akan berdampak negatif pada energi dan performa pelari di hari berikutnya.
6. Risiko Kardiovaskular
Konsumsi alkohol, terutama berlebihan, dapat membebani jantung dan pembuluh darah.
"Meskipun bir mengandung karbohidrat, efek negatif alkohol jauh lebih dominan dan bisa membahayakan sistem kardiovaskular, terutama pada individu yang mungkin memiliki riwayat masalah jantung," tegas Dr. Rina.