JAKARTA, DISWAY.ID - Jagat media sosial di Indonesia dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang menampilkan momen pembagian minuman beralkohol, khususnya bir, kepada para peserta di sebuah acara lari yang diselenggarakan di Bandung.
Video yang viral dalam beberapa hari terakhir ini memicu gelombang kritik dan perdebatan sengit mengenai standar kesehatan, etika, serta keselamatan dalam event olahraga publik.
BACA JUGA:Untung Hingga Jutaan Rupiah dari Suzuki Sepanjang GIIAS 2025, Penawaran Istimewa Tanpa Henti
BACA JUGA:Viral Polisi Minta 'SIM Jakarta' di Tol, Dirlantas Polda Metro Jaya Berkan Klarifiasi
Dalam video tersebut, terlihat jelas sejumlah individu, diduga panitia atau relawan, menyodorkan kaleng-kaleng bir kepada para pelari yang melintas di salah satu water station di tengah rute.
Pemandangan ini sontak menuai kecaman dari berbagai pihak, mulai dari komunitas lari, praktisi kesehatan, hingga masyarakat umum yang menyoroti potensi dampak negatif alkohol terhadap kesehatan dan performa atlet.
Dampak Alkohol Diminum Saat Berlari
Insiden ini secara krusial mengangkat kembali diskusi penting mengenai dampak konsumsi alkohol, khususnya bir, terhadap kesehatan dan performa seorang pelari, baik sebelum, selama, maupun setelah berlari.
Dr. Rina Saraswati, Sp.KO, seorang Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dengan tegas menjelaskan bahayanya.
BACA JUGA:Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Indonesia Didorong Jadi Penjembatan Perdamaian ASEAN
"Alkohol, termasuk bir, sama sekali tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh pelari, apalagi saat sedang berlari atau segera setelahnya. Tubuh pelari sudah mengalami dehidrasi dan membutuhkan rehidrasi yang tepat, bukan zat diuretik seperti alkohol," jelas Dr. Rina saat dihubungi oleh Disway.id, Jumat 25 Juli 2025.
Berikut adalah poin-poin dampak negatif alkohol yang perlu dipahami oleh setiap pelari, menurut Dr. Rina dan pakar olahraga lainnya:
1. Dehidrasi Parah
"Alkohol adalah diuretik, artinya ia meningkatkan produksi urin dan menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Bagi pelari, yang sudah banyak berkeringat, ini akan memperparah dehidrasi, menyebabkan penurunan performa drastis, kram otot, kelelahan ekstrem, bahkan risiko heatstroke," tambah Dr. Rina.
2. Penurunan Energi dan Glukosa Darah
Profesor Budi Santoso, seorang Ahli Fisiologi Olahraga dari Universitas Indonesia, menambahkan bahwa alkohol mengganggu metabolisme glukosa.
"Konsumsi alkohol dapat menurunkan kadar gula darah (hipoglikemia), sumber energi utama otot selama aktivitas fisik. Akibatnya, pelari bisa merasa lemas, pusing, dan kesulitan mempertahankan kecepatan atau daya tahan," paparnya.
3. Gangguan Koordinasi dan Reaksi
"Alkohol memengaruhi sistem saraf pusat, mengurangi koordinasi, keseimbangan, dan waktu reaksi," kata Prof. Budi.