Akhirnya Bantuan Masuk Gaza Lewat Rafah, Hamas Sindir Israel: Bantuan Udara Itu Hanya Propaganda

Senin 28-07-2025,08:50 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

RAFAH, DISWAY.ID-- Setelah berbulan-bulan dihantam krisis kemanusiaan dan blokade berkepanjangan, jalur perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza akhirnya dibuka.

Pembukaan jalur tersebut untuk penyaluran bantuan kemanusiaan.

Kabar ini menjadi secercah harapan bagi lebih dari dua juta warga Gaza yang hidup dalam situasi serba terbatas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

BACA JUGA:Macron Sebut Prancis Umumkan Pengakuan Negara Palestina pada September di Sidang Umum PBB

Namun di balik kabar baik ini, Hamas melontarkan kritik keras terhadap Israel.

Mereka menuding bahwa misi bantuan udara Israel yang baru-baru ini digembar-gemborkan tak lebih dari propaganda belaka.

"Bantuan udara dari Israel hanyalah sandiwara media. Bantuan itu tak menjangkau korban yang paling membutuhkan," kata juru bicara Hamas dalam pernyataan resminya seperti dikutip TRT World, Selasa (23/7/2025).

Pemerintah Mesir mengumumkan bahwa truk bantuan dari lembaga kemanusiaan internasional mulai diizinkan masuk melalui Rafah setelah dilakukan koordinasi panjang dengan Israel dan PBB.

Langkah ini terjadi setelah tekanan internasional meningkat tajam menyusul kelaparan massal yang dilaporkan di Gaza utara dan tengah.

Rafah, satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Gaza ke dunia luar tanpa dikontrol langsung oleh Israel, sebelumnya ditutup sejak Mei 2024 pasca serangan besar-besaran Israel ke Rafah.

BACA JUGA:Solidaritas Nyata! Indonesia Siapkan 20 Ribu Hektare Lahan untuk Bantu Palestina

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut bahwa lebih dari 500 ribu warga Gaza kini berada di ambang kelaparan, sementara sistem kesehatan dan distribusi air bersih nyaris lumpuh total.

Sementara Israel mengklaim telah menjatuhkan paket bantuan lewat udara sebagai respons atas meningkatnya tekanan global, Hamas menyebut aksi tersebut sebagai pencitraan kosong.

“Mereka mengaku menjatuhkan paket dari langit, tapi di darat, mereka terus menggempur rumah-rumah warga dan menghalangi distribusi makanan. Ini bukan bantuan kemanusiaan, ini pengalihan isu,” ujar pejabat Hamas.

Kelompok itu juga menyatakan bahwa bantuan udara justru tidak efisien dan sering kali tidak mencapai area yang paling membutuhkan, karena wilayah udara Gaza sendiri masih dalam kontrol militer yang ketat.

Kategori :