"Saya kios 3, semua abis. Saya jualan ransel, peralatan perempuan semua. Ini musibah bersama pak, semua gak ada yang keambil pak," katanya saat ditemui, Selasa 29 Juli 2025.
Mirisnya, ia mengaku baru saja mengedrop barang dagangan baru ke kiosnya.
Naas, sebelum dapat dijual, sudah habis tsebakar.
"Abis semua rata semua. Mana barang baru pada turun semua. Yang semua ga ada yang ketolong," ungkapnya.
BACA JUGA:Kebakaran Pasar Taman Puring, Pedagang Pasrah Tak Ada Dagangan yang Tersisa
Namun, dalam keadaan terkena musibah, Immanuel masih dapat berfikiri positif dengan enggan menyalahkan siapa penyebab peristiwa ini.
"Yaudah kita terima aja musibah bersama pak.
Jangan sampe ada yang saling menyalahkan, kemauan saya," katanya.
Ia sendiri mengaku rugi hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, ia menyebut ada rugi hingg miliaran rupiah.
"Kalo saya perkiraan 150 juta, yang parahnya tuh sepatu pak, milyaran barang baru turun semua," ungkpanya.
Pasar taman puring ini menjadi wadah bagi Immanuel dan pedagang lainya.
Ia juga menceritakan awal mula berdagang di pasar ini.
Dari tahun 70 ia disini, saat masih belum berbentuk pasar, masih pasar loak asli dulu.
Oleh kerana itu, Ia berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi akibat insiden ini.
"Saya mohon kepada pemerintah, apalagi wilayah selatan, khususnya walikota mohon kebijakannya. Gimana solusinya yang terbaik gitu," pintanya dengan nada tersedak.
BACA JUGA:Pasar Taman Puring Kebakaran, Pemilik Kios Menangis Sambil Mengais Sisa Puing