Ia berharap, pemerintah dapat membangun ulang pasar taman puring ini.
Mengingat ada ribuan oramg yang bergantung pada pasar ini.
"Pengennya pedagang itu yah dibangun lagi pak. Pedagang bisa usaha lagi, karena kami sadar pak, ini tanah pemerintah. Mohon kebijakannya, karena terjadi musibah yang tidak diharapkan," harapnya.
Harapanya itu bukan sekedar hanya untuk dapat berdagang kembali. Karena ia pun masih memiliki hutang di Bank yang digunakan untuk modal usaha.
Dengan keadaan seperti ini, ia masih bingung bagaimana kedepanya.
"Utang saya masih besar pak ke BRI. Masih hampir 100, kalo bisa prosedur nya di hapus karena ini musibah pak, yah alhamdulillah. Tapi kalau gabisa ya gimana caranya, mohon kebijakannya. Dan kami juga mau tau kami akan di alokasikan dimana. Kalau dari kami semua ini masih bingung. Betul betul bingung. Mana pada abis belanja itu paginya," ungkapanya dengan raut wajah yang bingung.
Hal senada juga diungkapkan pedagang elektronik di pasar taman puring.
Yakni Bunyamin (52), yang sudah berdagang sejak tahun 80 an berharap dapat perhatian dari pemerintah atas insiden ini.
Ia sudah sendiri mengalami kerugian hingga 50 juta lebih. Ia menyebut kebakaran kali lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Kami berjalan dari tahun 80. Beberapa kali musibah. Tapi ini paling terbesar yah.Dulu zaman sutioso pernah sekali. Saya yang punya pribadi ada 1, yang ngontrak 2. Saya di atas lantai 2 itu agak murah. Jadi tempat saya ada 3," jelas Bunyamin.
Mengacu itu, ia berharap pasar taman puring ini dapat diperbaiki dan tetap bisa berjualan di sini.
Karena cuma di tempat ini ia bisa berdagang.
BACA JUGA:Imbas Kebakaran Pasar Taman Puring, Tahanan Polsek Kebayoran Baru Dipindahkan ke Polres
"Tolonglah butuh hidup sementara disini. Yang penting kami diizinkan. Jangan sampai kami terlantar. Pencaharian cuma disini. Gak ada lagi," katanya.
"Dulu Kami berdagang di sekitar sini aja. Kami mohon perlindungan dari pemerintah," sambungnya.
Di sisi Pemerintah, Gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara soal kebakaran ini.