Pemain muda asal Belgia ini memiliki hubungan kerja yang positif dengan Chivu saat keduanya masih berada di Parma, menjadikannya opsi jangka panjang yang menarik bagi proyek Inter.
Dengan musim baru yang tinggal menghitung pekan, publik menantikan siapa yang akan resmi bergabung ke Giuseppe Meazza.
BACA JUGA:Akhirnya Jay Idzes Capai Kesepakatan Transfer dengan Genoa, Venezia Dapat Berapa?
BACA JUGA:Dan Ndoye Tahan Harga di 40 Juta Euro, Napoli Dibayangi Nottingham Forest
Apakah Frendrup akan menjadi rekrutan kunci, atau Keita yang kembali bersatu dengan sang pelatih?
Cristian Chivu dan Revolusi Sunyi di Inter Milan
Cristian Chivu membawa angin segar ke Inter Milan dengan pendekatan taktis yang cerdas.
Alih-alih merombak total, pelatih berusia 44 tahun ini memilih melakukan revolusi diam-diam, dan mengubah wajah tim melalui penyesuaian strategi dan gaya bermain yang lebih fleksibel serta sulit ditebak.
Setelah musim 2024/2025 yang mengecewakan, manajemen Inter memutuskan berpisah dengan Simone Inzaghi dan mempercayakan kursi pelatih kepada Chivu.
BACA JUGA:Daftar 11 Pemain Termahal Sepanjang Sejarah Serie A
BACA JUGA:AC Milan Butuh Striker Baru, Rasmus Hojlund Masuk Daftar Target
Misi utamanya bukan sekadar memperbaiki hasil, tapi membentuk tim yang lebih kreatif dan dinamis tanpa mengorbankan stabilitas yang telah dibangun sebelumnya.
Chivu tidak sepenuhnya meninggalkan sistem tiga bek yang telah lama digunakan Inter Milan.
Namun, ia memodifikasi formasi dari 3-5-2 menjadi 3-4-2-1—perubahan kecil yang membawa dampak besar.
Dalam sistem baru ini, dua gelandang serang akan bermain di belakang satu penyerang tengah, menggantikan dua striker sejajar yang menjadi ciri khas era Inzaghi.
Perubahan ini dirancang untuk membuka ruang gerak lebih luas bagi pemain-pemain kreatif di lini depan.
BACA JUGA:Jay Idzes Batal ke Udinese, Menghilang dari Daftar Transfer