KAMCHATKA, DISWAY.ID-- Gunung berapi Krasheninnikov mengalami erupsi perdana setelah ratusan tahun tertidur.
Erupsi ini dipicu gempa berkekuatan besar yang mengguncang ujung timur Rusia minggu lalu.
Para ilmuwan menyatakan bahwa kedua peristiwa ini kemungkinan berkaitan erat dan membawa dampak signifikan terhadap wilayah Kamchatka dan sekitarnya.
BACA JUGA:Isu Munaslub Golkar Dapat Restu Istana Bergulir, Kubu Bahlil Ramai-Ramai Bantah
Disebutkan, Gunung Krasheninnikov sudah tertidur atau tidak erupsi sekitar 600 tahun silam. Namun gempa dahsyat pekan lalu, memicu erupsi kembali.
Letusan Krasheninnikov kali ini menjadi kejadian vulkanik pertama yang tercatat sejak abad ke-15, tepatnya sekitar tahun 1463 ± 40 tahun, menurut pengakuan resmi dari pihak berwenang vulkanologi Rusia.
Kolom abu setinggi 6.000 meter (3,7 mil) terlihat mengepul di udara, namun mengarah ke Samudra Pasifik dan jauh dari pemukiman warga.
Geolog dari Institus Volcanology and Seismology menyimpulkan bahwa gempa bumi hebat sebelumnya turut memicu naiknya tekanan pada sistem magma di Krasheninnikov. Tak lama setelah gempa melanda, aktivitas magma meningkat dan akhirnya memicu erupsi yang luar biasa langka itu.
Kementerian Darurat Rusia juga menyampaikan bahwa erupsi ini telah diklasifikasikan dengan kode penerbangan oranye, menunjukkan risiko tinggi terhadap lalu lintas udara regional.
BACA JUGA:Kongres Bali
Meski begitu, belum ditemukan adanya korban jiwa maupun kerusakan di darat karena jalur letusan tidak melintasi permukiman.
Meskipun wilayah sekitar masih relatif aman dari lava atau abu vulkanik, kepulan awan abu yang sangat tinggi menimbulkan kekhawatiran terhadap rute penerbangan internasional di sekitar Samudra Pasifik.
Bandara-bandara di wilayah Kamchatka dan Asia Timur disarankan mengawasi kondisi ini untuk mencegah risiko keamanan penerbangan.
Para ilmuwan juga memperingatkan kemungkinan erupsi lanjutan atau gempa susulan, yang dapat memperburuk kondisi geologi di sepanjang pegunungan vulkanik Far East Rusia.
Pemantauan ketat oleh lembaga geofisika dikabarkan ditingkatkan guna mendeteksi perubahan tekanan magma atau aktivitas seismik berikutnya.