KIEV, DISWAY.ID-- Serangan drone Rusia ke Ukraina melonjak pada Juli 2025. Tercatat, bulan tersebut mencapai rekor tertinggi sejak invasi penuh dimulai pada 2022.
Menurut laporan resmi dari Angkatan Udara Ukraina dan BBC via Al Jazeera, sebanyak lebih dari 6.000 serangan dalam sebulan.
Selama bulan Juli, Rusia meluncurkan 6.297 drone jarak jauh ke wilayah Ukraina atau naik sekitar 16 persen dibandingkan Juni.
BACA JUGA:Gempa Dahsyat Picu Erupsi Gunung Berapi di Kamchatka Setelah 600 Tahun Tertidur
Dari jumlah itu, 6.129 adalah drone Shahed tipe “kamikaze”, meningkat 14 kali lipat dibandingkan Juli tahun lalu yang hanya mencapai 423 serangan .
Pada 9 Juli malam, terjadi satu serangan terbesar yakni sekitar 728 drone dan 13 rudal dikerahkan dalam satu malam.
Angka tersebut lebih banyak daripada jumlah drone bulan Juli tahun lalu secara keseluruhan.
Dengan pertahanan Ukraina menembak jatuh hampir seluruh drone tersebut, serangan tetap menewaskan puluhan orang di berbagai wilayah barat Ukraina seperti Sumy, Donetsk, dan Kherson.
Rincian korban bahkan termasuk 31 warga tewas di Kyiv, lima di antaranya anak-anak, serta sekitar 159 lainnya luka-luka pada malam penutup Juli.
BACA JUGA:Senyap! Operasi Tengah Malam Pasukan Rusia Sasar Lapangan Terbang Militer dan Depot Amunisi Ukrania
Rusia kini memasang kamera termal, sistem AI, dan kemampuan otonom pada sebagian drone Shahed dan Geran, membuatnya lebih sulit dijatuhkan.
Mereka juga menggunakan drone semu (Gerber) sebagai umpan untuk menguras sumber daya pertahanan Ukraina.
Serangan terjadi setiap malam, menargetkan kawasan perkotaan dan infrastruktur sipil, termasuk rumah, taman kanak‑kanak, dan ambulans.
Serangan massal ini memicu kepanikan dan kekhawatiran atas kemampuan pertahanan Ukraina yang mulai kewalahan meskipun didukung sistem Patriot dari AS dan Eropa.
Lonjakan serangan drone oleh Rusia sepanjang Juli yang menembus rekor membuktikan bahwa drone telah menjadi senjata utama perang modern Rusia.