JAKARTA, DISWAY.ID - Militer Israel (IDF) saat ini berada dalam status siaga tinggi menyusul perintah langsung dari Kepala Staf IDF, Letnan Jenderal Herzi Halevi.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan Iran melancarkan serangan ekstrem terhadap Israel dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Israel Serangan Darat ke Lebanon Selatan, Target Hancurkan Infrastruktur Hizbullah
Menurut laporan dari media Walla yang mengutip sumber-sumber pertahanan yang tidak disebutkan namanya, perintah siaga ini muncul di tengah meningkatnya tekanan yang dihadapi Iran dari berbagai arah.
Selain ketegangan geopolitik di kawasan, Iran juga tengah dilanda masalah domestik yang memperburuk stabilitas internalnya.
BACA JUGA:Laut Merah Membara! Houthi Ancam Lancarkan Serangan Babak Baru ke Kapal-kapal Israel
Menurut Times of Israel, di Lebanon, pengaruh Iran melalui kelompok Hizbullah menghadapi tekanan dari dalam dan luar negeri, sementara di Suriah, kehadiran militer Iran terus menjadi sasaran serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel.
"Ketika rezim merasa terpojok, mereka bisa mengambil langkah agresif demi mengalihkan perhatian atau mempertahankan legitimasi di dalam negeri," ujar salah satu sumber pertahanan dalam laporan tersebut.
Meskipun belum ada rincian spesifik mengenai jenis ancaman yang diperkirakan, laporan menyebut IDF tengah mempersiapkan berbagai skenario yang mungkin dilakukan Iran.
Hal ini mencakup kemungkinan serangan rudal, serangan siber, hingga serangan melalui proksi Iran seperti Hizbullah atau milisi di Irak dan Suriah.
BACA JUGA:Pendukung Netanyahu Permasalahkan Kekosongan Menteri Israel, Kekalahan Pemilu di Depan Mata
"Semua ini membuat Israel sangat waspada. IDF kini dalam kesiapan penuh untuk merespons dengan cepat dan efektif bila ada indikasi nyata bahwa Iran akan menyerang," lanjut sumber tersebut.
Pemerintah Israel hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah siaga tinggi tersebut, namun beberapa analis militer menilai perintah dari Letjen Halevi merupakan sinyal serius akan potensi eskalasi regional yang semakin dekat.