6 Agustus: Bom Atom 'Little Boy' Ledakkan Kota Hiroshima, Gerakan Anti-Nuklir Berlanjut

Rabu 06-08-2025,17:21 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang berasal dari Hiroshima, juga menegaskan komitmen Jepang untuk mempromosikan dunia bebas nuklir. Hal ini merujuk pada "Tiga Prinsip Non-Nuklir" Jepang yakni tidak memiliki, tidak memproduksi, dan tidak mengizinkan senjata nuklir di wilayahnya.

Diketahui, Pengeboman Hiroshima telah meninggalkan warisan yang kompleks. Secara fisik, kota ini telah pulih dan menjadi pusat perdamaian global, dengan situs seperti Kubah Bom Atom (Genbaku Dome) yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1996.

Kubah ini, salah satu bangunan yang selamat dari ledakan, menjadi simbol ketahanan dan pengingat akan kehancuran akibat senjata nuklir.

Secara global, Hiroshima Day telah menginspirasi gerakan anti-nuklir. Organisasi seperti International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2017, terus mendorong implementasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir (TPNW) yang mulai berlaku pada 2021.

Namun, tantangan tetap ada karena negara-negara pemilik senjata nuklir seperti AS, Rusia, dan China belum meratifikasi traktat tersebut.

BACA JUGA:Penjagaan Ketat TNI di Rumah Jampidsus Disorot, Pakar Hukum: Tidak Wajar

Para hibakusha juga memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan perdamaian. Pada 2025, jumlah hibakusha yang masih hidup semakin berkurang, dengan usia rata-rata mereka melebihi 85 tahun.

Kisah mereka, yang diceritakan melalui buku, film, dan kunjungan ke sekolah-sekolah, tetap menjadi pengingat kuat tentang dampak kemanusiaan dari senjata nuklir.

Ancaman nuklir tetap menjadi isu kritis, dengan laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) 2025 yang mencatat bahwa sembilan negara memiliki sekitar 12.000 hulu ledak nuklir, dengan Rusia dan AS menguasai lebih dari 90% di antaranya.

Kategori :