Miliano Jonathans Sindir Halus Ronald Koeman, Pascal Struijk Direstui Ayahnya Bela Timnas, KNVB Buat Aturan Baru

Selasa 19-08-2025,06:00 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

BACA JUGA:Persis Solo Pede, Bisa Jinakan Macan Kemayoran di Kandang

Setelah banyak pemain keturunan Belanda-Indonesia yang memilih Garuda, federasi itu mulai menetapkan batasan dan peringatan terhadap maraknya naturalisasi.

Mereka tak ingin Indonesia terlalu bergantung pada pemain diaspora.

Menurut KNVB, jika PSSI terus mengandalkan pemain keturunan tanpa mengembangkan talenta lokal, akan ada risiko jangka panjang.

Salah satu contoh yang diangkat adalah Singapura, negara yang dulunya kuat berkat pemain naturalisasi, tapi kini kesulitan bersaing setelah kebijakan itu dikurangi.

KNVB menekankan bahwa pengembangan usia muda harus tetap jadi prioritas utama, bukan sekadar mengimpor talenta luar.

BACA JUGA:Jelang Lawan Persis Solo, Mauricio Souza Ingin Persija Tak Terbuai Euforia Kemenangan Awal

BACA JUGA:Striker Ganas Pencetak 138 Gol Bakal Tinggalkan PSG, Segera Gabung Raksasa Italia

Pilihan Milano Jonathans membela Indonesia adalah keputusan personal yang emosional.

Ia merasa Indonesia adalah "rumah" yang memberinya tempat, di saat Belanda tidak.

Tapi di sisi lain, langkah seperti ini membuka perdebatan panjang:

Apakah Indonesia sedang membangun pondasi kokoh atau hanya menambal sementara demi ambisi sesaat?

Dengan restu dari para pemain diaspora dan dukungan federasi, timnas Indonesia saat ini terlihat makin solid.

BACA JUGA:Permainan Timnas U17 Setara Tim Piala Dunia, Uzbekistan Jadi Korban Taktik Jenius Nova Arianto

BACA JUGA:Prediksi Starting XI Timnas Indonesia Usai Diperkuat Miliano Jonathans, Tandem Ideal Ole Romeny?

Namun, jika ingin terus bersaing di level dunia, PSSI harus mampu menyeimbangkan strategi jangka pendek dan jangka panjang: memaksimalkan pemain diaspora tanpa melupakan akar rumput dan pembinaan usia muda.

Kategori :